Pages

November 17, 2017

Solat Awal Waktu.

Inginnya judulnya 'Solat Tepat Waktu', tapi.... mari kita saling mendoakan agar tiap-tiap insan yang membaca postingan ini di-istiqomah-kan untuk tidak menunda.
Aamiin.

Cerita malam ini adalah tentang Bethari yang ingin menjadi lebih baik. Literally lebih baik in every single thing she's doing. Bukan cuma lebih baik asbun aja kayak resolusi tahun baru yang Februari tanggal 1 aja kadang udah lupa pas tahun baru ngomong apa yekan.

Bethari benar-benar ingin menjadi lebih baik.......dengan memperbaiki solatnya.

Tentu saja bukan kapasitas seorang aku yang masih lambe turah ini untuk berbicara tentang agama, tetapi mungkin saja Allah menurunkan hidayah-Nya kepada salah pembaca blog ini lewat tulisan ini....meskipun pembaca blog ini mostly hanyalah diriku sendiri HAHAHA.

Katanya, kalau ingin memperbaiki hidupmu, perbaiki dulu solatmu. Dan aku yakin sekali dengan kata-kata ini, tapi entah kenapa...merealisasikan untuk memperbaiki solat itu susahnya luar biasa. Bukan munafik, coba sudah berapa kali kamu (dan aku) solat Ashar jam 5.45 karena bela-belain belajar bareng? Atau solat Isya jam 2 pagi karena bela-belain ngerjain tugas? Atau solat Magrib jam 18.45 karena keluar lab mau sekalian pulang kosan aja? Jawabannya ngga usah dihitung sih, pasti banyak banget kan. Ngaku.

Meskipun aku percaya kata-kata di atas, aku masih belum ngeh sih emang kalo solatnya di akhir waktu emang kenapa sih, toh masih di waktu solatnya. Tetapi cara Allah memberi petunjuk itu kadang suka nggak disangka. Sudah berkali-kali aku baca artikel yang intinya selalu bilang 'Kalau ingin hidupnya dimudahkan maka solat di awal waktu.' Kayak berturut-turut dan banyak so this must be a thing.

Perjalanan memperbaiki solat ini dimulai dengan pemanfaatan Google Calendar yang ternyata sangat nyoy. FYI, akuudah jarang isi agenda karena seringan langsung catat agenda di Google Calendar aja. Meskipun kadang kalo ngeset event doi suka ngaco, tapi kalo pasang reminder atau goal doi selalu ingat. Dan aku jadikan solat sebagai reminder setiap hari, meskipun at times aku halangan. Efeknya? Subhanallah.

Setting reminder di Google Calendar itu bukan tick-off kayak goal, melainkan ceklis. So you gotta check once you have finished. Jujur aku nggak pasang reminder solat tepat di waktu adzannya....but let's make this a habit dulu nggak papa kan? Aku pasang selalu di awal waktu. Subuh jam 4.45, Dhuhur jam 12.15, Ashar jam 3.20, Magrib jam 18.05, dan Isya jam 19.20. Jadi ketika jam-jam itu tiba, remindernya akan muncul di hape and gosh! I hope you know how powerful this tool is untuk membuatmu berangkat solat. Rasanya ada notifikasi solat di hape itu beban banget coy. Aku sudah bertekad untuk men-check jika dan hanya jika aku sudah selesai solat. Gini deh, coba kamu bayangin itu sudah jam 3.20 waktunya solat Ashar, tiba-tiba notif muncul dan kamu malah lanjut scrolling instagram. Rasanya tuh kayak Allah lagi di depanmu neglihatin kamu main instagram............sungkannya luar biasa. Kayak Allah sudah manggil tapi kamu malah main, sampe Allah udah ngelihatin ya kamu kebacut dong kalo masih main instagram juga. Jadi mau nggak mau, kamu akan solat. Ya aku nggak tahu apakan kalo semacam 'pemaksaan' gini akan gimana ke ibadahnya, tapi as long as I remember, meskipun kadang males pake banget buat ke masjid solat di awal waktu.... I end up feeling at peace.

Aku sudah mempraktekkan ini kurang lebih 1 bulan belakangan dan aku bisa bilang bahwa solat di awal waktu ini memperbaiki hidupku di banyak hal. Ada 2 yang paling utama:

1. Aku benar-benar merasa bahwa semua urusanku dimudahkan.
Semua. Aku nggak bohong. Jujur masuk ke Semester 7 ini targetku cuma menyelesaikan apa yang aku mulai di semester-semester sebelumnya aja, which is: hanya IECOM. Turns out aku ditawari SC dan I could say... bergabung dengan SC adalah salah satu keputusan terbaik selama kuliah. Meskipun baru sebluan terakhir mraktekkin, tapi aku benar-benar merasa bahwa urusanku di SC dimudahkan, urusan di IECOM dimudahkan, bahkan aku masih dikasi banyak kesempatan untuk ikut banyak hal lain yang sampe sekarang juga masih nggak percaya Allah sebaik itu untuk ngasi aku sekarang juga: WULF, YLI, Youcan, dan sempat (hampir) BCA Future Marketeers. Entah sejak kapan aku jadi high-achiever ambis, tapi Allah selalu mudahkan aku di semua hal ini yang membuatku merasa...ya Allah...what did I do to deserve all this. And somehow, aku jadi bisa connect the dots atas semua yang sudah terjadi di diriku hingga hari ini, mulai dari masalah personal kayak percintaan sampe masalah masa depan. Allah nggak pernah tidur, indeed.

2. Aku merasa memiliki cukup waktu.
Salah satu permasalahanku yang sangat membuatku depresi adalah betapa sedikitnya waktu yang aku punya. Entah gegara Simkom yang memang nggak manusiawi atau memang PLO yang nggak seberat Simkom... I cant really say. Tapi ya, aku jarang sekali merasa kehabisan waktu akhir-akhir ini. Setiap aku emrasa waktuku kurang, lalu aku solat, detik itu juga ku merasa tercerahkan bahwa 24 jam itu nggak sependek itu. Sekali lagi, 24 JAM TIDAK SEPENDEK ITU. Bahwa aku bisa memanfaatkan seupil menitpun dari waktu kosong untuk melakukan sesuatu yang produktif dan itu benar adanya. Entah time management ku yang semakin baik atau memang solat penyebabnya....tapi aku senang. I have always felt like I am being chased by time. Entah, otak ini semacam bisa bikin Gantt Chart otomatis setiap ada tugas baru dan berujung depresi setelah tau bahwa aku nggak punya waktu. Senggak punya waktu apapun aku.........setelah solat aku SELALU merasa bahwa aku punya waktu......and that calms me in a way somehow.

I am not playing saint.
 Aku bukan wanita hijrah religius yang ucapannya suci dan tanpa cela. Kalian boleh percaya atau enggak cos who the hell I am to tell you what to do. Tapi aku yakin, solat di awal waktu punya kekuatan yang luar biasa. Paling tidak, buat aku.

Semoga buatmu juga ya :)


"Katanya kalau mau dimudahkan tingkat 4 dan tugas akhirnya, solat awal waktu ya!"

November 11, 2017

Papa.

Papa...

Sudah empat bulan nggak ketemu. Apa kabar pa? Jawabannya mungkin ngga baik ya...tapi pasti Papa jawab baik.

Pa, aku sayang Papa.
Aku nggak ngerti akan gimana ketika nanti pulang ngelihat Papa katanya Gatun tambah kurus, banyak luka, sorot matanya ciut... Ya Allah...bayangin aja aku ga sanggup.

Pa, aku janji aku akan bahagiain Papa.
Tapi Papa janji ya? Papa nggak boleh pergi dulu. Aku mau ajak Papa ke Mekkah. Janji ya, Pa?

Pa, besok aku kirim tas yang Papa butuh ya.
Disini tasnya nggak kepake kok, Pa. Aku inget dulu aku sampe nangis-nangis minta tas baru. Sekarang Papa gantian aku yang kasi ke Papa ya.

Pa, aku sayang Papa.
Sekali lagi aku sayang banget sama Papa.
Aku mungkin nggak pernah tunjukin dan sejarang itu telfon Papa....tapi semoga Papa tau, semua yang aku lakukan 700 km dari Surabaya ini adalah supaya Papa bahagia.

Mungkin belum untuk saat ini, tapi aku janji nggak lama lagi.
Papa janji jangan pergi dulu, ya?

November 8, 2017

Foolishly In Love.

Do you whisper 'I love you' the way you used to?
Does she respond with 'I love you two, three, four'?
Do you run your fingers through her hair?
Do you hold her hand while crossing the road?
Do you remember her favourite pizza toppings?
Do you watch the moon with her?
Does she write poetry just for you?
Do you love her eyebrows the way you used to love mine?
Does she like the colour black just because you love it?
Does she eat spicy food along with pickle just because you like to?
Did you tell her you love her smile?

You definitely must have. Because you told me several times a day.

Do you call her at 2:10 am just wanting to hear her voice?
Does she watch those boring zombie movies because you want to?
Do you still smell your hanky before pocketing it?
Does she spray it with her perfume just because you said you love the smell of it?
Do you wink at her?

You always laughed how I couldn't wink without blinking the other eye.

Does she wink back perfectly?

Does she remind you of me?
Sometimes?
Any time?
Maybe once daily?
Weekly?
Monthly?
Yearly?

Khadija Afinwala

Because I did, and some still do.
I did reply your 'I love you' more than 4 even if I didn't tell.
I did try to love navy blue because that's the colour of most of your stuffs.
I did tail my hair and wore glasses the way you like me the most.
I did remember your favorite food and how spicy you like it to be.
I did try to like Chelsea so that I could talk with you about your favourite sport.

Because I did and still do watch How I Met Your Mother because that's your favourite TV show.

Nabil, I don't know how love should be or feel. But if hearing you getting close to her breaks me a little is how it should....Then I don't know how to stop loving you, even after all this time.

I hope you the very best of life and love, always.