Aku merasa kecil. Dan
malu.
Bagaimana uang dua ribu yang selama ini aku anggap nggak ada
apa-apanya ternyata sangat berarti untuk pak penjual es gudir tadi.
Bagaimana sinar matahari waktu pelajaran olahraga yang aku
anggap menyengat bahkan hanya seperti setitik bagi beliau.
Bagaimana selama ini aku selalu mengganggap diriku nggak
manja ternyata cuma omong kosong aja.
Dan yang beliau katakan adalah...
“Gak papa saya kepanasan di sini yang penting saya dapet uang.”
Dua ribu rupiah per porsi es gudir. Sangat jauh dibanding
satu gelas sundae AW seharga lima ribu yang baru aku makan tadi. Tetapi porsi
es gudir bahkan jauh lebih banyak, dan lebih mengenyangkan. Aku nggak sanggup
untuk menghitung pendapatannya sehari. Dengan pengeluaran lagi sana-sini untuk
membeli plastik, gula merah, karet, santan, es batu...
Cukupkah?
Ya Allah, jika Kau
dengar doa hamba sekarang, tolong kabulkan.
Berikan pak gudir tadi
kemudahan dan kelancaran dalam menjalani hidupnya. Berikan beliau ketabahan dan
kekuatan dalam menghadapinya. Berikan ia kesehatan. Mudahkanlah dalam mencari
nafkah, tambahkanlah rezeki yang Kau berikan padanya. Jangan biarkan
keluarganya kelaparan. Maafkanlah segala dosa-dosanya dan pertemukanlah kami di
pintu surga-Mu. Amin.