Pages

June 26, 2013

Mie Ayam Terenak di Dunia!

Dulu, sebelum pindah ke rumah asli di Sidoarjo ini, aku kan tinggal di rumah bude-ku di Margorejo. Pada tau nggak? Pas banget di depannya Maspion Square alias Giant. Jadi kalo butuh apa-apa, tinggal nyebrang. Dan kalo laper tengah malem dan gak ada makanan di rumah, enak deh tinggal nyebrang juga beli AW atau warung pinggir jalan yang enak-enak dan macem-macem. Ada penyetan, bakso, tahu tek, nasgor, banyak deh.

Nah, di depan Giant itu juga ada mie ayam uenaaaaaaaakkkkk pol. Suwumpah uwenak pek kalian harus cobak. Semua mie ayam kalah sama mie ayam ini. Nama warungnya Mie Ayam Pak No. Dulu sebelum pindah aku sering beli mie ayam di situ. Jaman baheula dulu harga semangkok masih 2500-an, terus naik-naik sampe sekarang harganya udah 5000. Dan tetep enak, bisa nambah ceker (+2000) dan bapak/ibuk penjualnya juga ramah dan baik hati.

Kebetulan tadi aku pulang dari sekolah belum makan siang dan laper ada sinyal kalo di rumah bakal gak ada makanan. Akhirnya aku mampir deh di Mie Ayam Pak No ini. Sudah lama banget nggak makan di sini. Dan aku seneng banget bisa makan sini lagi wihiiii. Aku pesen mie ayam ceker sama es teh sama krupuk 2 plastik total cuma 10000 lho, murah kaaan. Nah terus pas pulang, pas abis bayar, tiba-tiba ibuk penjualnya nanya gini..

"mbak pulang ke mana? ke rumah nenek?"
"oh, iya, buk."
"oalah, yg disana? jauh mbak" (sambil tangannya nunjuk)
"yang di sidoarjo buk. hehe iya."
"yasudah, ati-ati ya mbak."

Waaaah aku langsung terharu peeek.
Ternyata ibuknya masih inget sama aku dan mengikuti perkembangan-ku pek!!!

Semoga laris terus yah, pakbuk, mie ayam super-nya :)

June 24, 2013

Aku, Terlalu Cinta.

MP : Selamat datang di pos cinta almamater, dek. Kamu tau artinya cinta?
B : Siap. Tau, Mbak!
MP : Apa artinya?
B : Siap. Rasa suka pada sesuatu, Mbak!
MP : Kalau artinya almamater?
B : Siap. Orang-orang yang baru lulus dari sebuah institusi pendidikan atau semacamnya, Mbak!
MP : Berarti artinya cinta almamater?
B : Siap. Rasa suka atau cinta para alumni atau lulusan sebuah institusi mbak.
MP : Gini ya, dek. Mbak luruskan lagi. Almamater adalah tempat kita menuntut ilmu. Jadi dapat disimpulkan kalau cinta almamater adalah rasa cinta kita pada sekolah kita.
B : Oh, siap. Iya, Mbak!
MP : Menurutmu rasa cinta almamater itu bisa diwujudkan dalam hal apa saja, dek?
B : Siap. Banyak, Mbak! Contohnya ya berprestasi di bidang yang kita kuasai sehingga bisa mengharumkan nama Smala.
MP : Oh, gitu. Kalau sekarang kamu saya minta cium tembok Smala mau?
B : Siap. Mau, Mbak!
MP : Lho, kenapa kok mau? Itu salah satu bentuk cinta almamater-mu?
B : Siap. Iya, Mbak!
MP : Sekarang mbak tanya. Itu ada manfaatnya atau tidak mencium tembok Smala?
B : Siap. Tidak, Mbak!
MP : Terus kenapa kamu mau disuruh cium tembok Smala?
B : Hmm...... Nggak ..... Tau........ Mbak.
MP : Mbak luruskan lagi. Cinta almamater itu bisa diwujudkan di banyak cara, tapi kalau tidak bermanfaat ya jangan dilakukan. Paham? Proaktif-nya dipakai, dek!
B : Siap. Iya, Mbak!
MP : Ya sudah, lanjutkan.


Honestly, I've loved Smala more than I thought I would be.
And realizing there is only less than a year to experience really .... hurts.

Yes, I'm afraid of losing.


PS : MP = Mbak Perisai, B = Aku.







(PRA-PERISAI, 7 Juli 2011)

June 22, 2013

Belum Siap Sumpah!

Halo-halo, saya lagi nggak tau harus merasakan apa lho sekarang...
Maaf ya kalo random, tapi sepertinyaaaa semua yang senasib sama saya juga begini.
Oke-oke gausa pake saya-saya an ya, apake aku-aku an aja.

Jadi, kemarin, 21 Juni 2013, habis ada penerimaan rapot. Aku naik ke kelas XII sekarang. Kelas XII. Iya, XII. WHAAAAAT? KELAS XII?! Ya Allah, sumpah nggak siap. Oke, BELUM siap. Kenapa kelas XI kok cepat sekalii? Ralat, kenapa SMA cepaaaat sekali? Kenapa sudah tahun 2013? Kayanya baru kemarin tahun 2011 dan lulus SMP. Kenapa? Oh oh kenapaaaa?

Aku nggak nggak siap kelas XII, Ya Allah. Nggak siap unas, snmptn, sbmptn, semua tes-tes itu. Aku nggak siap berjuang keras. Aku masih pengen main-main. Tapi nggak adil juga sih, aku sudah sering main-main. Tapi beneran kenapa semua ini cepet banget ya? Nggak kerasa kelas XI sudah lewat. Kayanya baru kemarin ikut PERISAI, baru kemarin liat demo SS, baru kemarin ikut wawancara Rendezvous 2k12 (kepanitiaan pertama yang tak ikutin), baru kemarin SDC nggak lolos best three, baru kemarin semua-muanya. Eh sekarang kok sudah kelas XII. Sudah keterima panitia PERISAI, sudah mikirin demo SS buat taun akademik baru, udah jadi SC Acara Rendezvous 2k14 alias kepanitiaan terakhir, udah ngerasain jadi champion dbl masio nggak ikut nari, sudah semua-muanya.

Aku sama sekali belum siap. Sumpah. Ngelihat mbak mas yang sepertinya berjuang keras sekali untuk masuk PTN kok menohok sekali, mengingatkan kalo nanti aku juga bakal kayak gitu, dan sekarang aku memang AKAN merasakannya sesegera mungkin. Apalagi temen-temen pada mikir keterima snmptn undangan ga ya? Jadi ikut kepikiran nilai. Kayak rollercoaster, terjun payung tapi balon terbang jugak. Keterima univ. yang tak pengenin nggak ya? Duh kan, bikin dagdigdug juga. Tapi liat mbak mas yang sudah lega setelah unas, liburan bareng seneng-seneng sekelas, juga ikut seneng. Akhirnya nggak seberapa stres lagi mbak mas nya. Tapi abis itu tertohok lagi denger mbak mas nya 'duh keterima undangan nggak ya, doian poo beth biar keterima undangan'. Terus bahagia lagi liat mbak mas ngucapin syukur setelah dapet pengumuman undangan 'alhamdulillah keterima fakultas ....... universitas .......' dan berharap semoga tahun depan aku jadi salah-satu dari mereka. Tapi sedih juga, mbak mas nya ada yang nggak keterima dan harus ikut sbmptn dan tiba-tiba takut tahun depan harus ikut sbmptn juga..

Aku belum siap, Ya Allah. Belum tahan mental untuk itu semua. Belajar unas, belajar ningkatin nilai rapot untuk dapet snmptn undangan, belum siap mental kalo-kalo ternyata harus ikut sbmptn. Dan setaun itu nggak lama. Jadi intinya aku belum siap untuk segala hal tersebut di atas yang mau nggak mau akan dilangsungkan kurang dari setaun dari sekarang. Itu masih masalah nilai, kuliah, sekolah, tes, unas, all those stuffs.

Aku juga masih belum siap untuk kelas XII, terus nanti kuliah, meninggalkan teman-temanku. Aku masih sangat sayang Mamuy Jenun Cumpi (walaupun dia lulus taun ini, tapi masih FK UA, masih deket lah) dan belum siap berpisah. Masih cinta sekali dengan Mozaix, temen yang selalu ada saat susah dan senang, temen curhatan sampe nangis dan nonton dan ketawa dan semua-muanya bareng yang keren bangetttt. Masih suayang dan cuinta banget sama SDC, yang nggak tergantikan sama sekali dengan SS lain. Masih pingin ikut kepanitiaan ABCD....Z yang kayanya otakku sudah terdoktrin untuk raming A hari Senin, raming B hari Rabu, jangan lupa pleno hari Jumat, eh besok ada rapat pembina! dan semua itu :') Masih belum siap meninggalkan Smala dan semua keajaiban di dalemnya 'alhamdulillahirobilalamin, bismillahirrohmanirrohim, smala dance crew, dance! atau tumpak tung six, tumpak tung six, tumpak tung six six six!' 'semangat, ya!' 'eh ada oprec ..... kamu ikut nggak?', aku belum siap meninggalkan semua kesenangan duniawi (wakakak) ini.

Huf huf, tapi selalu ada perjuangan untuk cita-cita (padahal belum tau nih mau jadi apa).
Tapi sekali lagi, AKU BELUM SIAP.
Tapi tolong Ya Allah, selama liburan yang lumayan lama ini berilah kesiapan mental sedikit demi sedikit.
SADARKAN hamba bahwa semua ini semakin dekat. Cepat atau lambat semua akan terjadi.
Beri yang terbaik dalam setiap langkah hamba, teman-teman hamba SMALANE 2014, dan mbak mas SMALANE 2013 dalam mencapai cita-cita.

Bismillah aja deh. Ridho-i ya, Ya Allah :)

June 18, 2013

Small Talk.

B : Eh, sap, sap, tak kasih tau ta? Divvy lho pernah tinggal di Papua pek!
S : Healah, beeth, wes ngerti aku.
B : Loalaah kok udah tau se. Aku baru tau pek. Keren ya, Papua. Terus lho sap, kamu tau harga bensin di sana berapa?
S : Tau, 15.000 bukan?
B : He, enggak pek. 18.000. Bayangno ta.
S : Loh, ya bagus toh?
B : Lho saap, ya mahal to 18.000?!
S : Loh, ya karena mahal itu berarti bagus. Jadi jumlah mobil (kendaraan) di sana jadi cuma sedikit kan.
B : Sek ta sap, nggak mudeng.
S : Gini lho beth. Kalo bensin mahal, berarti yang bisa punya mobil cuma orang kaya aja kan yang mampu beli bensin. Jadi ya bagus, nggak banyak polusi. Nggak macet.



NB: S adalah Sapi (Laras) dan B adalah aku.

Dan sempet download gambar ini juga, dari saudara kita di Papua :) pesen juga sih untuk semua masyarakat supaya lebih diperhatikan...


June 17, 2013

If You Asked Me.


I would answer...








Haters Gonna Hate.

Well, aku sebener-benernya dan sejujur-jujurnya sama sekali nggak paham dengan apa yang terjadi di antara tim dance kita berdua. Apakah kami (Smala Dance Crew -SDC) pernah bikin salah sama kalian sampai kalian segitu mangkelnya dengan kami? Atau ini cuma rivalitas sekolah kita yang sama-sama komplek dan bertetangga dekat dan terkenal bagus? ATAU APA?

Post ini memang untuk kalian, aku nggak berharap yang baca banyak, tapi ya, aku berharap ada orang yang mau dengan besar hati menjelaskan semua riak-riak ini. Sebagai seseorang yang pernah berkompetisi dengan kalian dan sama-sama menjadi sekolah negeri yang tersisa yang masuk Big Five DBL 2012, aku mengakui kita punya tingkat persaingan yang tinggi. Tapi jujur juga, aku nggak tau darimana semua itu berasal. Apakah kita MEMANG berselisih? Kalo iya, kenapa nggak kita ketemu dan selesaikan ini dengan jantan? Atau bukan berselisih, tapi MUKA DUA? Di depan masing-masing bersikap baik manis senyum, tapi di belakang menjatuhkan?

Maaf ya kalo menyakiti hati, ini salah satu gunanya blog kan untuk menyalurkan isi hati. Sebagai seorang ketua SDC, aku juga merasa perlu membela timku. Tolong catat baik-baik ya: SDC nggak pernah berniat untuk menyakiti hati siapapun, tim manapun. Kami hanya ingin berkontribusi untuk almamater kami. Segala hal yang bersifat menyakiti hati berarti nggak sengaja. Sudah, cuma itu. Tapi kenapa sepertinya kalian menganggap kami mencari masalah dengan kalian dan membalas dengan ngetweet hal-hal yang menyakiti hati kami? Apa kami salah? Apa kami sebegitu hinanya untuk terus diinjak-injak. Apa kami PERNAH membalas? Kalo iya dan itu menimbulkan masalah buat kalian, silahkan ngomong! Kami memfasilitasi penyampaian kritik saran dari pihak luar. Kami nggak pernah berniat untuk menjatuhkan sekolah manapun, termasuk sekolah kalian. Kita tetangga, kalo bertengkar malu lah ya sama sekolah lain. Mungkin sekarang kalian mbatin, ‘Tweetku lo nggak ada tulisannya smala, kok kon ngerti lek iku smala. Ngeroso yo?’. Ya, ya, ya. Memang tweet kalian nggak ada tulisan SMALA-nya sama sekali, tapi indikasinya menuju kesana. Berbesar hatilah untuk mengakui.. Kepada siapa lagi kalian benar-benar membenci tim dance sekolah negeri kalo nggak ke SMALA? Kami sebenernya oke-oke aja dengan persaingan yang ketat antara sekolah kita. Kami berusaha fair play dan sportif. Ketika kalian tampil bagus, kami, dengan besar hati bilang kalo kalian bagus. Dan ya, sebenernya kami kaget kenapa kalian nggak lolos juga. Tapi, kenapa sepertinya kalian menganggap kami benar-benar rival yang harus disingkirkan. Nggak pantes, cuma hoki. Kenapa kalian seperti nggak biasa dengan semua persaingan ini?  Kenapa kalian harus memulai?

Sebenernya aku nggak paham kenapa kalian ngetweet ‘jangan sedih, nanti mereka senang’ ; ‘gak nyata bacut’ ; ‘cukup katakan E E pada mereka’ ; ‘too koar-koar hehe’ ; ‘ini dramanya dbl...’ sebenernya kenapa se kalian kayak gitu? Pernah ta kami mbales tweet kalian kayak gitu yang menyakiti kalian? Kalian yakin ta kami senang kalo kalian sedih karena nggak masuk best three? Iya ta ini dramanya DBL? Ini nyata, ini bener-bener terjadi. Sekarang. Bukan drama. Kalaupun Sinlui didiskualifikasi, DBL pasti punya pertimbangan sendiri (bukan masalah DBL nggak suka Sinlui karena Sinlui juara terus), ini bukan plot-plotan. Ini realitas.

Sebenernya yang nggak nyata dan nggak aku puaham maksudnya itu tahun lalu, ketika kalian dinyatakan masuk best three tapi mas MC meluk SMALA. Dan yang jelas ketika di koran ditulis SMA XXXXX dan di website SMA ....... Menurutku, itu lebih nggak nyata rek! Kalian pernah bayangin nggak sih perasaan kita digituin? Waktu itu kalian masuk best three dengan pemberitaan di koran SMA XXXXX apa kita nggak tambah sakit hati ta karena ternyata SMA-nya masih nggak jelas? SMA XXXXX itu nggak nyata rek, adakah SMA XXXXX? Itu yang bikin kita kurang respek dengan kemenangan kalian yang sepertinya karena MC salah ngomong dan orang artikel bingung harus mengikuti data atau perkataan MC. Ini yang sama sekali gak nyata. Tahun ini? Ini nyata. Kita ditulis, SMA NEGERI 5 SURABAYA, bukan XXXXX, bukan ........ Dan kalian seharusnya bisa menerima ini jauh lebih besar hati dari kami menerima kekalahan setengah-setengah kami ini tahun lalu.

Aku tau kita sama-sama berjuang. Tapi tolong berjuanglah dengan semua kemungkinan terbaik dan terburuk. Supaya ketika yang terburuk yang terjadi, kalian bukan hanya menyalahkan keadaan dan menjatuhkan tim lain, tapi bangkit dan introspeksi diri. Terus salahkah kalau kami mengucap syukur di tweet kami? Karena kami ingin mensyukuri, bukan pamer. Apa kalian nganggepnya semua itu pamer? Kami bukan ingin berkoar-koar ke kalian semua, kami hanya ingin kepala sekolah dan guru-guru kami menyadari, kalau selama ini kami latihan pinjem tempat dengan surjin ortu yang berbelit perizinannya, yang nggak boleh UKK susulan atau UKK lebih awal, dll, itu semata-mata untuk mempersembahkan prestasi untuk Smala. Prestasi yang bikin SDC nggak dibubarkan tahun selanjutnya. Sudah, nggak lebih.

Dan yang terakhir, IRI-kah kalian dengan kami? Kalo iya, silahkan jawab iya. Jangan munafik. Kalian pasti mikir ‘He Smala champion pek, kok isok yo?’. Jujurrr lagi, kami tidak pernah menyangka akan jadi juara, ini semua lo juga berasa masih kayak mimpi buat kami. Kami memang menargetkan juara, tapi sesungguhnya di hati kecil kami, kami mbatin apa kami bisa ya? Kami yakin seyakin-yakinnya kalo Frateran atau Sanmar Malang yang juara, tapi kami nggak punya kuasa apa-apa kan? Kami cuma bisa menerima takdir dan bersyukur. Kalian mungkin mbatin juga SMALA baru pertama kali best three langsung juara pasti ada campur tangan kak Diego. Aku tegaskan, Kak Diego, nggak ikut memberi penilaian apalagi mempengaruh proses penilaian! Kami meraih dengan keringat usaha kami sendiri. Belum lagi kalian melihat properti banner kami yang katanya meniru properti kalian tahun lalu. Bahkan kami barusan tau kalo kalian punya properti yang modelnya kayak gitu taun lalu setelah kalian mengoar-ngoarkan. KAMI SAMA SEKALI TIDAK BERNIAT UNTUK MENIRU, KARNA KAMI TIDAK TAU. Nggak bisakah kalian sedikit berprasangka baik pada kami?

Cuma SMALA dan sekolah kalian sekolah negeri yang tim dance nya lolos Big Five, dua tahun berturut-turut (2012-2013). Ditambah kita sama-sama dianggap sekolah bagus. Ditambah lagi tetanggaan. Kurang apalagi untuk nambahi gimana sengitnya persaingan antara kita? Sampe setiap babak Top Ten Big Five Best Three, yang selalu diungkit adalah SEKOLAH KALIAN/SMALA MASUK NGGAK? Itu selalu jadi pertanyaan yang terlintas setiap setelah pengumuman. Seakan-akan kompetisi ini yang ikut cuma dua, SEKOLAH KALIAN dan SMALA. Nggak peduli masuk atau nggak, merugikan atau menguntungkan, asal salah satu dari kita nggak masuk kita seneng. Ini kan, ini kan masalah yang sama-sama kita hadapi. Apa kita sudah sejak awal didoktrin oleh senior untuk membenci satu sama lain aku nggak berani bilang, tapi nggak bisakah kita selesaikan semua ini dengan baik?

Tolong sportif, apapun hasilnya tolong diterima dengan lapang. Kami sudah berusaha sabar ngadepin tweet-tweet kalian yang bikin panas, tapi kami mbales ta? Kami juga punya batas kesabaran. Tolong rasakan jadi kami, berada di posisi kami! Gimana rasanya kalian ketika lihat pengumuman di koran SMA XXXXX? Ketika kalian ngetweet terlalu berkoar-koar ketika kami lagi ngucapin syukur, ketika kalian menghakimi ini hanya drama DBL ketika SMALA yang masuk best three dan SEKOLAH KALIAN & SINLUI nggak masuk? Kalian bisa bayangakan BETAPA SAKITNYA diperlakukan seperti itu?

Kami tidak menuntut kalian untuk minta maaf, atau apalah yang bisa buat kami senang. Kami hanya ingin kalian lebih bisa mengendalikan emosi. Adalah hak kalian untuk menulis apapun di twitter kalian, kami tidak melarang. Tapi tolong kendalikan emosi, karena belum tentu semua yang kalian tulis itu ada benarnya dan selanjutnya malah menyakiti hati orang lain. Selebihnya, kami yakin kalian sudah cukup dewasa untuk tau mana yang baik dan buruk.

Saya, atas nama SDC meminta maaf sedalam-dalamnya bila selama ini SDC pernah menyakiti hati kalian dan menyinggung perasaan. Kami hanya menyalurkan isi hati kami dan berharap kalian bisa memahami. Ini bukan dalam rangka menjelek-jelekkan, tapi hanya ingin masing-masing sedikit lebih introspeksi lagi. Semoga kedepannya kita bisa saling mendukung, sebagai sekolah negeri yang sama baiknya dalam hal dance. Bukannya seperti ini.


Sekali lagi, maaf kalo menyakiti hati. Kami tidak ingin mencari masalah dengan kalian, kami ingin menyelesaikan masalah. Terima kasih. Mohon ditanggapi secara dewasa.

June 16, 2013

Way Too Beautiful ☀

Allah memang punya rencana yang jauh lebih baik dari rencana kita semua. I ask Him some, but He gives me more. Dan aku nggak pernah berharap bisa jadi seindah ini.

Sebagai seorang ketua, yang diingkan pasti cuma satu, bisa membawa anggotanya ke tingkat yang lebih baik. Dan sebagai ketua SDC, yang aku pingin cuma satu juga sebenernya, lolos Best Three DBL Dance Comp. Cuma itu, karena itu artinya sudah bisa lebih baik dari tahun lalu yang berhenti di Big Five.

Semua berjuang, tapi semua rencana yang punya Allah. Banyak banget yang terjadi di DBL 2013. Mulai basket cewek (FFW) yang akhirnya harus ikut penyisihan tahun depan à PR buat SDC juga nih, basket cowok yang kalah lawan Ciputra (padahal tahun lalu menang lho), mulai ada Fiveouria, sampe Sinlui yang didiskualifikasi. Sampe aku sendiri bingung harus menyikapinya gimana, harus seneng atau sedih kalo Sinlui di dis? Kalo sedih, ya iya, mereka kan juara bertahan dan penampilannya bagus bangetttt tapi harus dikalahkan sama masalah properti, tapi kalo seneng, ya berarti lawannya SDC berkurang satu deh di Big Five.

Aku nggak pernah menyangka akan jadi kayak gini ;’) Sejak awal jujur aku nggak yakin sama sekali kalo bahkan SDC bisa lolos Top Ten. Bahkan waktu anak-anak bilang targetnya TOP ONE, aku mikir itu nggak mungkin, mereka ngimpi. Best three aja udah cukup. Setelah bertumbuh bersama DBL dan ikut DBL 3 tahun sebagai peserta dance yang pencapaiannya naik setiap penyelenggaraan selanjutnya (2009 : nggak lolos, 2010 : Top Ten, 2012 : Big Five), aku cuma berharap best three di tahun terakhir aku bisa berkontribusi di DBL ini. Tapi dengan penampilan di babak penyisihan nggak maksimal sama sekali, dan baru maksimal waktu penampilan ke-6 (alias penampilan penyisihan terakhir), aku nggak brani berharap tinggi. Sampe akhirnya aku yakin tahun ini bakal jadi tahun terjeleknya SDC di DBL, aku gagal. Tapi ternyata dikasih kesempatan lanjut Top Ten, Big Five, dan akhirnya, Best Three, untuk pertama kalinya. Target pribadiku tercapai. Aku cuma berharap anak-anak bisa ambil pelajaran dari Best Three supaya tahun depan bisa Champion. Sampe akhirnya kita bikin nadzar, syukuran sama Pak Bon kalo kita berhasil Top One. Aku tau ini proses, nggak mungkin tahun ini SDC baru sekali best three langsung bablas champion. Masih ada Frateran dan Sanmar Malang yang juara 2&3 tahun lalu. Mungkin kita bisa juara, tapi bukan juara 1. Dan aku & anak-anak H-1 final east sempat mempertimbangkan untuk ngganti nadzar bukan Top 1 tapi Top 3 (pokoknya juara, harus syukuran Pak Bon).


B : “Eh, nadzar bisa diganti nggak sih?”
N : “Eh, iya mbak. Aku juga mikir. Kayaknya kalo nadzar Top One agak susah. Tapi kalo juara 2 atau 3 masih bisa sih. ”
B : “Tapi aku mikir yang jelas kita harus tetep syukuran sama Pak Bon kalo juara 2 atau 3. Kalo kita nggak juara 1, nggak jadi syukuran Pak Bon laan. Nggak mau.”

Sampe Sesa akhirnya meyakinkan...

“Lho, ya ngapain diganti nadzarnya. Nadzar itu yg tertinggi. Nggak papa nanti kalo nggak jadi Juara 1 ya berarti nggak syukuran. Namanya nadzar kok..”


Dan tadi malem, Final East Java Series DBL 2013, 15 Juni 2013, adalah salah satu malam terindah dalam hidupku. SDC ENDS UP AS THE CHAMPION!!! Juara 1 pek! Juara 1! Sapa yang nyangka?! Aku nggak pernah berharap lebih dari Best Three, nggak pernah mimpi champion. Tapi dikasi champion, dan ini berasa mimpi. Apalagi ini pertama kali lolos Best Three, dan sekolah negeri pertama sejak formatnya dance competition. Allah bener-bener baik.





Sebenernya aku merasa nggak pantes dan sungkan terutama sama tin-tim lain yang sudah menyiapkan diri berbulan-bulan, dan akhirnya kalah sama tim yang baru pertama Best Three, kostumnya nggak ganti sama sekali hanya dimodif, dan gerakannya banyak yang nggak berubah. Tapi aku melihat itu rencana-nya Allah. Dan aku nggak akan pernah menyesali nggak ikut tampil di DBL tahun ini, karna mungkin aja kalo aku jadi ikut, hasilnya nggak akan seperti ini.

Tahun lalu SDC nggak dikasih lolos Best Three supaya tahun ini bisa selangkah lebih lagi dari Best Three. Allah ngasih kita perasaan dikasi dance tanpa konsep taun lalu supaya tahun ini kita bisa menyiapkan konsep yang bagus. Allah ngasih penampilan waktu penyisihan nggak maksimal supaya penampilan waktu Best Three supermaksimal dan nggak ada yang salah. Allah membuat Kak Diego nggak menambah gerakan untuk kita supaya setiap tampil kita bisa lebih menyesuaikan diri dan lebih baik sampe grafiknya selalu naik. Yang penting, Allah mengubah caci maki orang-orang diluar sana menjadi doa untuk kesuksesan kami.

Kita tau kok, pasti banyak yang nggak paham gimana SDC bisa menang, ngalahin Frateran. Apalagi mulutnya tetangga sebelah. Tapi Allah yang tau perjuangan kita. Kita memang baru latian efektif Maret, tapi siapa tau pengorbanan kita lebih daripada mereka. Di masalah birokrasi perijinan Smala yang serbasulit itu, Allah ngasih kita rasanya harus bersusah-sudah dulu sebelum akhirnya dapet ijin latihan waktu UKK. Belum lagi waktu latian ada banyaaak banget masalah. Tapi semua perjuangan memang nggak pernah mudah. Dan ini yang kita dapat..


BERHASIL, BERHASIL hore!

Untuk semua anggota SDC, maaf selama ini aku nggak bisa jadi ketua yang baik. Nggak ikut DBL tapi marah-marah. Dan menganggap remeh kalian, menganggap kalian gagal bawa SDC ke level yang lebih baik. Tapi yang buat aku bangga, kalian berusaha membuktikan kalo aku salah. Kalian bisa mengendalikan diri dengan baik. Kalo aku jadi kalian aku nggak bakal bisa nahan beban harus menang di pundak dan akhirnya jadi nggak optimal. Aku cuma titip SDC tahun depan aja, dipertahankan ya championnya. Jangan dipikirin omongan orang yang nggak enak, tapi yang penting JANGAN DIBALES! Biarkan mereka menimbun doa buat kita.

Keep down to earth. Keep asking for prayers from everyone.
Kalian nggak ada apa-apanya kalo nggak ada doa mereka :)

Terima kasih untuk semua pengorbanannya. TERIMA KASIH BANYAK. Tolong sampaikan maaf ke ortu masing-masing ya kalo selama ini SDC sering membuat kalian belajar nggak maksimal, membuat kalian melupakan UKK, mengurangi banyak waktu untuk keluarga, mengambil jam pelajaran kalian yang penting, mengambil jam istirahat kalian di hari Minggu berkali-berkali dari pagi sampe malem hanya untuk cari properti, dan semua kesusahan yang kalian alami bersama SDC. Semoga kalian bener-bener menemukan keluarga baru disini. Semoga bisa mendapat pengalaman dan kesempatan untuk belajar banyak hal dari satu sama lain. Belajar kerja keras, belajar berkorban, belajar memahami karakter orang, belajar manajemen waktu dan pikiran, belajar banyak hal. Maaf kalo selama ini banyak kata-kata kasar dan menyakitkan hati. Semoga gelar ini nggak buat kalian sombong dan bisa bikin kalian bangga pernah jadi bagian dari SDC.

Dan terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu SDC. Kak Diego, Kak Riska, Mama & Papanya Sabpus, Mamuy, Sesa, Icuk, Jenun, Devi, Aldo, Vicky, Mb Chisa, Mb Nissa, dan siapapun yang sudah membantu SDC selama ini. Terutama juga Pak Bon yang sudah mengijinkan kita latian sampe malem. Pak Damari, Pak Karyanto, Bu Widi, yang selama ini sepertinya sedikit mempersulit perijinan latihan dan pencapaian prestasi. Tapi berkat bapak-ibu sekalian, kita jadi punya rasa ‘Ayo rek, semangat. Buktiin ke Pak Damari sama Pak Kar sama Bu Widi kalo kita masio UAS bisa berprestasi’. Untuk panitia DBL yang sudah tak mintain doa setiap ketemu, tak rayu-rayu biar bisa lewat pintu khusus pengisi acara. Dan untuk semua yang sudah berjuang meskipun nggak ikut di lapangan.


“Guys makasih pol ya buat semuanya! Gaada rasa nyesel blas pek sdc sama kalian hehe. Wes pokoknya nitip taun depan hajaren smada hajaren lainnya, champion ya ;)”
-Camilla (Sent 6 Juni 2012)

Sesungguhnya, itu sms perpisahan SDC taun lalu yang paling aku inget.
Sekarang, tahun ini, 16 Juni 2013, kita berhasil. WE DID IT! WE ARE THE CHAMPION!

It really is unbelievable, and I’m still wondering if I’m actually dreaming. Seems like it’s too beautiful to be true.




Surabaya, 16 Juni 2013.