Pages

June 16, 2013

Way Too Beautiful ☀

Allah memang punya rencana yang jauh lebih baik dari rencana kita semua. I ask Him some, but He gives me more. Dan aku nggak pernah berharap bisa jadi seindah ini.

Sebagai seorang ketua, yang diingkan pasti cuma satu, bisa membawa anggotanya ke tingkat yang lebih baik. Dan sebagai ketua SDC, yang aku pingin cuma satu juga sebenernya, lolos Best Three DBL Dance Comp. Cuma itu, karena itu artinya sudah bisa lebih baik dari tahun lalu yang berhenti di Big Five.

Semua berjuang, tapi semua rencana yang punya Allah. Banyak banget yang terjadi di DBL 2013. Mulai basket cewek (FFW) yang akhirnya harus ikut penyisihan tahun depan à PR buat SDC juga nih, basket cowok yang kalah lawan Ciputra (padahal tahun lalu menang lho), mulai ada Fiveouria, sampe Sinlui yang didiskualifikasi. Sampe aku sendiri bingung harus menyikapinya gimana, harus seneng atau sedih kalo Sinlui di dis? Kalo sedih, ya iya, mereka kan juara bertahan dan penampilannya bagus bangetttt tapi harus dikalahkan sama masalah properti, tapi kalo seneng, ya berarti lawannya SDC berkurang satu deh di Big Five.

Aku nggak pernah menyangka akan jadi kayak gini ;’) Sejak awal jujur aku nggak yakin sama sekali kalo bahkan SDC bisa lolos Top Ten. Bahkan waktu anak-anak bilang targetnya TOP ONE, aku mikir itu nggak mungkin, mereka ngimpi. Best three aja udah cukup. Setelah bertumbuh bersama DBL dan ikut DBL 3 tahun sebagai peserta dance yang pencapaiannya naik setiap penyelenggaraan selanjutnya (2009 : nggak lolos, 2010 : Top Ten, 2012 : Big Five), aku cuma berharap best three di tahun terakhir aku bisa berkontribusi di DBL ini. Tapi dengan penampilan di babak penyisihan nggak maksimal sama sekali, dan baru maksimal waktu penampilan ke-6 (alias penampilan penyisihan terakhir), aku nggak brani berharap tinggi. Sampe akhirnya aku yakin tahun ini bakal jadi tahun terjeleknya SDC di DBL, aku gagal. Tapi ternyata dikasih kesempatan lanjut Top Ten, Big Five, dan akhirnya, Best Three, untuk pertama kalinya. Target pribadiku tercapai. Aku cuma berharap anak-anak bisa ambil pelajaran dari Best Three supaya tahun depan bisa Champion. Sampe akhirnya kita bikin nadzar, syukuran sama Pak Bon kalo kita berhasil Top One. Aku tau ini proses, nggak mungkin tahun ini SDC baru sekali best three langsung bablas champion. Masih ada Frateran dan Sanmar Malang yang juara 2&3 tahun lalu. Mungkin kita bisa juara, tapi bukan juara 1. Dan aku & anak-anak H-1 final east sempat mempertimbangkan untuk ngganti nadzar bukan Top 1 tapi Top 3 (pokoknya juara, harus syukuran Pak Bon).


B : “Eh, nadzar bisa diganti nggak sih?”
N : “Eh, iya mbak. Aku juga mikir. Kayaknya kalo nadzar Top One agak susah. Tapi kalo juara 2 atau 3 masih bisa sih. ”
B : “Tapi aku mikir yang jelas kita harus tetep syukuran sama Pak Bon kalo juara 2 atau 3. Kalo kita nggak juara 1, nggak jadi syukuran Pak Bon laan. Nggak mau.”

Sampe Sesa akhirnya meyakinkan...

“Lho, ya ngapain diganti nadzarnya. Nadzar itu yg tertinggi. Nggak papa nanti kalo nggak jadi Juara 1 ya berarti nggak syukuran. Namanya nadzar kok..”


Dan tadi malem, Final East Java Series DBL 2013, 15 Juni 2013, adalah salah satu malam terindah dalam hidupku. SDC ENDS UP AS THE CHAMPION!!! Juara 1 pek! Juara 1! Sapa yang nyangka?! Aku nggak pernah berharap lebih dari Best Three, nggak pernah mimpi champion. Tapi dikasi champion, dan ini berasa mimpi. Apalagi ini pertama kali lolos Best Three, dan sekolah negeri pertama sejak formatnya dance competition. Allah bener-bener baik.





Sebenernya aku merasa nggak pantes dan sungkan terutama sama tin-tim lain yang sudah menyiapkan diri berbulan-bulan, dan akhirnya kalah sama tim yang baru pertama Best Three, kostumnya nggak ganti sama sekali hanya dimodif, dan gerakannya banyak yang nggak berubah. Tapi aku melihat itu rencana-nya Allah. Dan aku nggak akan pernah menyesali nggak ikut tampil di DBL tahun ini, karna mungkin aja kalo aku jadi ikut, hasilnya nggak akan seperti ini.

Tahun lalu SDC nggak dikasih lolos Best Three supaya tahun ini bisa selangkah lebih lagi dari Best Three. Allah ngasih kita perasaan dikasi dance tanpa konsep taun lalu supaya tahun ini kita bisa menyiapkan konsep yang bagus. Allah ngasih penampilan waktu penyisihan nggak maksimal supaya penampilan waktu Best Three supermaksimal dan nggak ada yang salah. Allah membuat Kak Diego nggak menambah gerakan untuk kita supaya setiap tampil kita bisa lebih menyesuaikan diri dan lebih baik sampe grafiknya selalu naik. Yang penting, Allah mengubah caci maki orang-orang diluar sana menjadi doa untuk kesuksesan kami.

Kita tau kok, pasti banyak yang nggak paham gimana SDC bisa menang, ngalahin Frateran. Apalagi mulutnya tetangga sebelah. Tapi Allah yang tau perjuangan kita. Kita memang baru latian efektif Maret, tapi siapa tau pengorbanan kita lebih daripada mereka. Di masalah birokrasi perijinan Smala yang serbasulit itu, Allah ngasih kita rasanya harus bersusah-sudah dulu sebelum akhirnya dapet ijin latihan waktu UKK. Belum lagi waktu latian ada banyaaak banget masalah. Tapi semua perjuangan memang nggak pernah mudah. Dan ini yang kita dapat..


BERHASIL, BERHASIL hore!

Untuk semua anggota SDC, maaf selama ini aku nggak bisa jadi ketua yang baik. Nggak ikut DBL tapi marah-marah. Dan menganggap remeh kalian, menganggap kalian gagal bawa SDC ke level yang lebih baik. Tapi yang buat aku bangga, kalian berusaha membuktikan kalo aku salah. Kalian bisa mengendalikan diri dengan baik. Kalo aku jadi kalian aku nggak bakal bisa nahan beban harus menang di pundak dan akhirnya jadi nggak optimal. Aku cuma titip SDC tahun depan aja, dipertahankan ya championnya. Jangan dipikirin omongan orang yang nggak enak, tapi yang penting JANGAN DIBALES! Biarkan mereka menimbun doa buat kita.

Keep down to earth. Keep asking for prayers from everyone.
Kalian nggak ada apa-apanya kalo nggak ada doa mereka :)

Terima kasih untuk semua pengorbanannya. TERIMA KASIH BANYAK. Tolong sampaikan maaf ke ortu masing-masing ya kalo selama ini SDC sering membuat kalian belajar nggak maksimal, membuat kalian melupakan UKK, mengurangi banyak waktu untuk keluarga, mengambil jam pelajaran kalian yang penting, mengambil jam istirahat kalian di hari Minggu berkali-berkali dari pagi sampe malem hanya untuk cari properti, dan semua kesusahan yang kalian alami bersama SDC. Semoga kalian bener-bener menemukan keluarga baru disini. Semoga bisa mendapat pengalaman dan kesempatan untuk belajar banyak hal dari satu sama lain. Belajar kerja keras, belajar berkorban, belajar memahami karakter orang, belajar manajemen waktu dan pikiran, belajar banyak hal. Maaf kalo selama ini banyak kata-kata kasar dan menyakitkan hati. Semoga gelar ini nggak buat kalian sombong dan bisa bikin kalian bangga pernah jadi bagian dari SDC.

Dan terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu SDC. Kak Diego, Kak Riska, Mama & Papanya Sabpus, Mamuy, Sesa, Icuk, Jenun, Devi, Aldo, Vicky, Mb Chisa, Mb Nissa, dan siapapun yang sudah membantu SDC selama ini. Terutama juga Pak Bon yang sudah mengijinkan kita latian sampe malem. Pak Damari, Pak Karyanto, Bu Widi, yang selama ini sepertinya sedikit mempersulit perijinan latihan dan pencapaian prestasi. Tapi berkat bapak-ibu sekalian, kita jadi punya rasa ‘Ayo rek, semangat. Buktiin ke Pak Damari sama Pak Kar sama Bu Widi kalo kita masio UAS bisa berprestasi’. Untuk panitia DBL yang sudah tak mintain doa setiap ketemu, tak rayu-rayu biar bisa lewat pintu khusus pengisi acara. Dan untuk semua yang sudah berjuang meskipun nggak ikut di lapangan.


“Guys makasih pol ya buat semuanya! Gaada rasa nyesel blas pek sdc sama kalian hehe. Wes pokoknya nitip taun depan hajaren smada hajaren lainnya, champion ya ;)”
-Camilla (Sent 6 Juni 2012)

Sesungguhnya, itu sms perpisahan SDC taun lalu yang paling aku inget.
Sekarang, tahun ini, 16 Juni 2013, kita berhasil. WE DID IT! WE ARE THE CHAMPION!

It really is unbelievable, and I’m still wondering if I’m actually dreaming. Seems like it’s too beautiful to be true.




Surabaya, 16 Juni 2013.