Allah memang punya rencana yang
jauh lebih baik dari rencana kita semua. I
ask Him some, but He gives me more. Dan aku nggak pernah berharap bisa jadi
seindah ini.
Sebagai seorang ketua, yang
diingkan pasti cuma satu, bisa membawa anggotanya ke tingkat yang lebih baik.
Dan sebagai ketua SDC, yang aku pingin cuma satu juga sebenernya, lolos Best
Three DBL Dance Comp. Cuma itu, karena itu artinya sudah bisa lebih baik dari
tahun lalu yang berhenti di Big Five.
Semua berjuang, tapi semua
rencana yang punya Allah. Banyak banget yang terjadi di DBL 2013. Mulai basket
cewek (FFW) yang akhirnya harus ikut penyisihan tahun depan à PR buat SDC juga nih,
basket cowok yang kalah lawan Ciputra (padahal tahun lalu menang lho), mulai
ada Fiveouria, sampe Sinlui yang didiskualifikasi. Sampe aku sendiri bingung
harus menyikapinya gimana, harus seneng atau sedih kalo Sinlui di dis? Kalo
sedih, ya iya, mereka kan juara bertahan dan penampilannya bagus bangetttt tapi
harus dikalahkan sama masalah properti, tapi kalo seneng, ya berarti lawannya
SDC berkurang satu deh di Big Five.
Aku nggak pernah menyangka akan
jadi kayak gini ;’) Sejak awal jujur aku nggak yakin sama sekali kalo bahkan
SDC bisa lolos Top Ten. Bahkan waktu anak-anak bilang targetnya TOP ONE, aku mikir
itu nggak mungkin, mereka ngimpi. Best three aja udah cukup. Setelah bertumbuh
bersama DBL dan ikut DBL 3 tahun sebagai peserta dance yang pencapaiannya naik
setiap penyelenggaraan selanjutnya (2009 : nggak lolos, 2010 : Top Ten, 2012 :
Big Five), aku cuma berharap best three di tahun terakhir aku bisa
berkontribusi di DBL ini. Tapi dengan penampilan di babak penyisihan nggak
maksimal sama sekali, dan baru maksimal waktu penampilan ke-6 (alias penampilan
penyisihan terakhir), aku nggak brani berharap tinggi. Sampe akhirnya aku yakin
tahun ini bakal jadi tahun terjeleknya SDC di DBL, aku gagal. Tapi ternyata
dikasih kesempatan lanjut Top Ten, Big Five, dan akhirnya, Best Three, untuk
pertama kalinya. Target pribadiku tercapai. Aku cuma berharap anak-anak bisa
ambil pelajaran dari Best Three supaya tahun depan bisa Champion. Sampe
akhirnya kita bikin nadzar, syukuran sama Pak Bon kalo kita berhasil Top One.
Aku tau ini proses, nggak mungkin tahun ini SDC baru sekali best three langsung
bablas champion. Masih ada Frateran dan Sanmar Malang yang juara 2&3 tahun
lalu. Mungkin kita bisa juara, tapi bukan juara 1. Dan aku & anak-anak H-1
final east sempat mempertimbangkan untuk ngganti nadzar bukan Top 1 tapi Top 3
(pokoknya juara, harus syukuran Pak Bon).
B : “Eh, nadzar bisa diganti nggak sih?”
N : “Eh, iya mbak. Aku juga mikir. Kayaknya kalo nadzar Top One agak
susah. Tapi kalo juara 2 atau 3 masih bisa sih. ”
B : “Tapi aku mikir yang jelas kita harus tetep syukuran sama Pak Bon
kalo juara 2 atau 3. Kalo kita nggak juara 1, nggak jadi syukuran Pak Bon laan.
Nggak mau.”
Sampe Sesa akhirnya meyakinkan...
“Lho, ya ngapain diganti nadzarnya. Nadzar itu yg tertinggi. Nggak papa
nanti kalo nggak jadi Juara 1 ya berarti nggak syukuran. Namanya nadzar kok..”
Dan tadi malem, Final East Java
Series DBL 2013, 15 Juni 2013, adalah salah satu malam terindah dalam hidupku. SDC ENDS UP AS THE CHAMPION!!! Juara 1
pek! Juara 1! Sapa yang nyangka?! Aku nggak pernah berharap lebih dari Best
Three, nggak pernah mimpi champion. Tapi dikasi champion, dan ini berasa mimpi.
Apalagi ini pertama kali lolos Best Three, dan sekolah negeri pertama sejak
formatnya dance competition. Allah bener-bener baik.
Sebenernya aku merasa nggak
pantes dan sungkan terutama sama tin-tim lain yang sudah menyiapkan diri
berbulan-bulan, dan akhirnya kalah sama tim yang baru pertama Best Three,
kostumnya nggak ganti sama sekali hanya dimodif, dan gerakannya banyak yang
nggak berubah. Tapi aku melihat itu rencana-nya Allah. Dan aku nggak akan
pernah menyesali nggak ikut tampil di DBL tahun ini, karna mungkin aja kalo aku
jadi ikut, hasilnya nggak akan seperti ini.
Tahun lalu SDC nggak dikasih
lolos Best Three supaya tahun ini bisa selangkah lebih lagi dari Best Three.
Allah ngasih kita perasaan dikasi dance tanpa konsep taun lalu supaya tahun ini
kita bisa menyiapkan konsep yang bagus. Allah ngasih penampilan waktu
penyisihan nggak maksimal supaya penampilan waktu Best Three supermaksimal dan
nggak ada yang salah. Allah membuat Kak Diego nggak menambah gerakan untuk kita
supaya setiap tampil kita bisa lebih menyesuaikan diri dan lebih baik sampe
grafiknya selalu naik. Yang penting, Allah
mengubah caci maki orang-orang diluar sana menjadi doa untuk kesuksesan kami.
Kita tau kok, pasti banyak yang
nggak paham gimana SDC bisa menang, ngalahin Frateran. Apalagi mulutnya tetangga
sebelah. Tapi Allah yang tau perjuangan kita. Kita memang baru latian efektif
Maret, tapi siapa tau pengorbanan kita lebih daripada mereka. Di masalah
birokrasi perijinan Smala yang serbasulit itu, Allah ngasih kita rasanya harus
bersusah-sudah dulu sebelum akhirnya dapet ijin latihan waktu UKK. Belum lagi
waktu latian ada banyaaak banget masalah. Tapi semua perjuangan memang nggak
pernah mudah. Dan ini yang kita dapat..
Untuk semua anggota SDC, maaf
selama ini aku nggak bisa jadi ketua yang baik. Nggak ikut DBL tapi
marah-marah. Dan menganggap remeh kalian, menganggap kalian gagal bawa SDC ke
level yang lebih baik. Tapi yang buat aku bangga, kalian berusaha membuktikan
kalo aku salah. Kalian bisa mengendalikan diri dengan baik. Kalo aku jadi
kalian aku nggak bakal bisa nahan beban harus menang di pundak dan akhirnya
jadi nggak optimal. Aku cuma titip SDC tahun depan aja, dipertahankan ya
championnya. Jangan dipikirin omongan orang yang nggak enak, tapi yang penting
JANGAN DIBALES! Biarkan mereka menimbun doa buat kita.
Keep down to earth. Keep asking
for prayers from everyone.
Kalian nggak ada apa-apanya kalo
nggak ada doa mereka :)
Terima kasih untuk semua
pengorbanannya. TERIMA KASIH BANYAK.
Tolong sampaikan maaf ke ortu masing-masing ya kalo selama ini SDC sering
membuat kalian belajar nggak maksimal, membuat kalian melupakan UKK, mengurangi
banyak waktu untuk keluarga, mengambil jam pelajaran kalian yang penting,
mengambil jam istirahat kalian di hari Minggu berkali-berkali dari pagi sampe
malem hanya untuk cari properti, dan semua kesusahan yang kalian alami bersama
SDC. Semoga kalian bener-bener menemukan keluarga baru disini. Semoga bisa
mendapat pengalaman dan kesempatan untuk belajar banyak hal dari satu sama
lain. Belajar kerja keras, belajar berkorban, belajar memahami karakter orang,
belajar manajemen waktu dan pikiran, belajar banyak hal. Maaf kalo selama ini
banyak kata-kata kasar dan menyakitkan hati. Semoga gelar ini nggak buat kalian
sombong dan bisa bikin kalian bangga pernah jadi bagian dari SDC.
Dan terima kasih untuk semua
pihak yang sudah membantu SDC. Kak Diego, Kak Riska, Mama & Papanya Sabpus,
Mamuy, Sesa, Icuk, Jenun, Devi, Aldo, Vicky, Mb Chisa, Mb Nissa, dan siapapun
yang sudah membantu SDC selama ini. Terutama juga Pak Bon yang sudah
mengijinkan kita latian sampe malem. Pak Damari, Pak Karyanto, Bu Widi, yang
selama ini sepertinya sedikit mempersulit perijinan latihan dan pencapaian
prestasi. Tapi berkat bapak-ibu sekalian, kita jadi punya rasa ‘Ayo rek,
semangat. Buktiin ke Pak Damari sama Pak Kar sama Bu Widi kalo kita masio UAS
bisa berprestasi’. Untuk panitia DBL yang sudah tak mintain doa setiap ketemu,
tak rayu-rayu biar bisa lewat pintu khusus pengisi acara. Dan untuk semua yang
sudah berjuang meskipun nggak ikut di lapangan.
“Guys makasih pol ya buat semuanya! Gaada rasa nyesel blas pek sdc sama
kalian hehe. Wes pokoknya nitip taun depan hajaren smada hajaren lainnya,
champion ya ;)”
-Camilla (Sent 6 Juni 2012)
Sesungguhnya,
itu sms perpisahan SDC taun lalu yang paling aku inget.
Sekarang,
tahun ini, 16 Juni 2013, kita berhasil. WE
DID IT! WE ARE THE CHAMPION!
It
really is unbelievable, and I’m still wondering if I’m actually dreaming. Seems
like it’s too beautiful to be true.
Surabaya,
16 Juni 2013.