So here we are pada penghujung penggalan cerita 2016 ini. Ternyata beneran sampe #3 yah.
Akhirnya aku menemukan keinginan untuk menulis lagi setelah suntuk dan mager kemaren. Dan....ini udah H+4 2016 HE HE but who cares anyway?
Kayanya aku jadi mengerti kenapa sinetron Indonesia makin ga bermutu. Yaitu adalah karena... ketika sesuatu sudah nggak ada harapan untuk dilanjutin, why bother? As we know since forever, sesuatu yang dipaksanakan hasilnya nggak akan bagus. That's whyyy, salah satu decision making terberat menurutku adalah memilih untuk holding on atau letting go, dengan berbagai macam pertimbangannya. You can't really tell which one will give you better future, jadi most of us, pada akhirnya memutuskan untuk mencari cara aman, yaitu holding on dengan pertimbangan karena hasilnya sudah langsung bisa diamati, yang menurut mereka lebih jelas apa faidahnya. Dalam kasus sinetron Indonesia, para produser itu akhirnya memilih yang saat ini memberi banyak rating, yaitu melanjutkan. Padahal dari sisi lain, ceritanya sudah terlihat nggak nyambung dan (bukan terkesan lagi, tapi benar-benar) dipaksakan. Pada akhirnya, menjamurlah drama Korea, series dari Turki, dan sinetron India.
You know, people. Salah satu masalah terbesar manusia adalah,
kita terlalu gengsi. Iya. Kita tahu kita salah, tapi gengsi minta maaf. Kita ga punya duit, tapi gengsi makan di emperan. Kita tahu ceritanya udah nggak nyambung, tapi gengsi mengakhiri karena rating lagi bagus. Mungkin kita perlu ada pelajaran namanya MENGAKUI. Karena akan ada suatu saat dimana kita harus mengakui kita punya kekurangan, dan sedalam-dalamnya berbesar hati menerima simply to remind ourselves kita juga manusia, dan nggak ada yang menuntut kita untuk selalu terlihat flawless dan berujung stress kalo kita nggak bisa memenuhinya. Society's opinion of perfection is rude, I know.
So, back to topic yang sudah melenceng-lenceng ini. Di post terakhir ini, aku mau bahas highlights tahun 2016. Lucky me, those highlights mostly adalah wishlistku. Yang membuat aku sangat sangat bersyukur sama Allah karena dikasi kesempatan untuk mewujudkan dan mengalaminya, secepat ini.
Di atas awan di Atap Jawa...dan satu atap di tanah Sunda!
Berada di ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut, Mahameru, puncak tertinggi Jawa, adalah sebuah pikiran yang nggak pernah aku bayangkan akan terwujud. Seorang Bethari jaman SMA mungkin nggak akan pernah menyangka bahwa dia yang gendut, mager, dan pernah menulis
post berisi harapan untuk naik Semeru itu, itu akan sudah mendaki 4 gunung tiga tahun kemudian sejak post itu ditulis. Dulu, dulu banget, jaman 5 cm booming banget, aku bahkan nggak nonton film-nya. Simply because aku seyakin itu sama diriku kalo aku nggak akan sanggup naik gunung, jalan berkilo-kilo, bawa beban berkilo-kilo juga, dan cuaca yang sedingin itu, dan lagipula, siapa yang akan mempercayai kalo aku bisa melakukannya dan ngajak naik gunung. But I knew, deep deep down, aku sangat ingin coba. At least, kalau pada akhirnya aku memang nggak ditakdirkan untuk jadi anak gunung khas pecinta alam, aku akan mecoba naik gunung sekali.
Dan guys, I am telling you, naik gunung adalah sebuah adiksi. Maybe I'll wrte soon tentang adiksi ini, dan tentang perjalanan Semeru ini (since suatu hari Bang Doan -dia adalah yang pertama kali, pertama kali, percaya bahwa aku pasti bisa naik gunung- pernah bilang, 'ditulis Beth ceritanya, biar nggak lupa' and yes! I will, Bang!). Iya, naik gunung memberikan tantangan sekaligus ketenangan. Suatu perasaan yang nggak bisa dijelaskan. And if you happen to hike someday, I suggest you to really find a time, ketika kamu hanya sendiri dan memandangi pemandangan itu, pemandangan apapun. Aku melakukannya di Mahameru, maybe you'll end up crying....either for no particular reason, atau bahkan because of too many reasons.
Mendaki Semeru membuatku benar-benar bersyukur, aku masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk menikmati ciptaan-Nya yang luar biasa, dan tentunya, ketemu temen-temen yang saling menyemangati selama perjalanan. Mulai dari air minum bersama dari perjalanan dari Ranu Pane-Ranu Kumbolo, perjalanan cari air minum di Kalimati, berbagi coklat di perjalanan menuju Mahameru, kaki-kaki lecet selama turun dari puncak, sampe kehabisan minum dan mencuri semangka (dan meninggalkan sejumlah uang, tentunya) ketika kehabisan minum dari Ranu Kumbolo.
Apakah Mahameru yang aku cari? Bukan munafik, tapi iya, aku mencari Mahameru. Tapi yang aku dapat lebih dari sekedar Mahameru dan segala keajaibannya, yaitu bahwa
we are not in a competition with anybody, kita berkompetisi dengan diri kita sendiri, untuk berjalan lebih jauh, mendaki lebih tinggi, memanggul lebih berat, dan meyakinkan diri kita bisa lebih apa yang kita pikirkan selama ini, and above all, tetap menikmatinya.
Salah satu pencapaian lain adalah bahwa tahun ini aku mendaki dua gunung, dimana yang satunya adalah...Manglayang! Gapernah denger? Well, gunung ini memang nggak tinggi. But Goddd, I hope you knew medannya sama sekali nggak gampang. Bahkan, di banding medannya Semeru dari Ranu Pane-Ranu Kumbolo, aku lebih milih medan itu meskipun harus 5-6 jam. Karena Manglayang....kayak panjat tebing! But really, it was fun! Salah satu malam yang indah (basically semua malam yang kuhabiskan di gunung adalah malam yang indah). You know, bermalam di gunung itu....syahdu. Semua cerita, ketawa, nangis, ditemenin bintang, angin yang semilir, I mean.. what could've been better?
Mendaki gunung itu mengubah orang nggak dikenal menjadi teman dan teman jadi sahabat, dan aku bersyukur Allah kasih aku kesempatan dan kesehatan untuk pernah mendaki gunung.
Mewujudkan mimpi yang hampir mustahil....menjadi model dan shooting!
My ultimate dream, yang selalu impikan, dan selalu aku jaga, meskipun aku tahu, sepenuhnya tahu, bahwa itu hampir mustahil, adalah menjadi model. Baik itu jadi peragawati, photo model, model iklan atau atau model apapun, atau Puteri Indonesia bahkan. Melihat badanku yang sejak awal sudah nggak memenuhi kualifikasi, aku akhirnya nggak pernah menaruh harapan tinggi untuk mewujudkannya...sampai tibalah aku di fase desperate. Oke, sampai kapanpun aku nggak akan pernah jadi model dan photo shoot lewat jalan ini, jadi aku akan mewujudkannya lewat jalan yang lain. Aku akan jadi wanita hebat, yang dikenal di seluruh Indonesia, sampai suatu hari, aku akan ditawari jadi cover sebuah majalah dan photoshoot!
Guys, let me tell you a secret to success. I don't have the capacity to tell this thing to you actually, but this one time I tried, it worked! When you really really want something so bad, what do you do? Sure, ok. Work that ass off, check. Pray, check. And? That's all? Well, I think you should add this to the recipe:
visualize. Yes, visualize.
Bayangkan kamu menjalani hidup yang kamu mau. I've been doing this since forever. One time, aku bingung apakah aku akan memilih UI atau ITB, but everytime I try to visualize my college life, yang keluar selalu aku lagi pake jamal toska. And I am here.
Aku selalu ingin jadi model, and I've been visualizing myself as a supermodel (like, really visualize it, I have my own imaginary red carpet, spotlights and cameras, and practice body and face pose like everyday...though I know this might lead me nowhere). But gosh, here I am.
Here. I. Freaking. Am.
Aku selalu ingin jadi Gadis Sampul. Tapi karena dulu kulitku sangat nggak sehat (you know, Surabaya phew), maka aku memutuskan I will try Wajah Femina or something else ketika aku lebih prepare. Mungkin ini cara Allah untuk mewujudkan mimpiku. Lewat cara lain, yang sama sekali nggak disangka. I am gonna be the face of a beauty product! I am having my own commercial series! Dan salah satu yang paling aku syukuri, aku jadi benar-benar tahu proses bikin iklan yang ribet dan kenal orang-orang di balik layar yang bersusah payah tapi nggak kelihatan di iklannya.
Life has a way of working out. Kamu cuma perlu percaya kalau Allah selalu punya cara-Nya sendiri yang indah, seperti mengenalkanku pada Juna, yang pada akhirnya cukup membukakanku pada pikiran gila yang sama sekali nggak aku pertimbangkan.
Anyway, if you have that curiosity about how the commercials turned out to be,
this 3 minutes video won't take much of your time!
Ke Bali dan ketemu orang-orang luar biasa!
Ini adalah sebuah kejutan, yang benar-benar kejutan, yang Allah kasih sama aku tanpa pernah aku minta, dengan kebetulan yang sungguh indah. Percayalah temen-temen, Allah selalu tahu apa yang ada di hati makhluknya. Aku sangat yakin, Allah ngerti betapa sedih dan menyesalnya aku atas segala kehidupan percintaanku, dan Dia memberiku ini, untuk mengingatkanku bahwa dibalik sebuah 'goodbye' akan ada sebuah 'hello' yang sama indahnya, dan aku benar-benar bersyukur aku terpilih jadi SALAH SATU, dari 9000+ peserta yang daftar Marina Beauty Journey 2016. Benar-benar bersyukur.
God, aku dipertemukan dengan banyak orang hebat di sana yang membuatku merasa
sangat kecil dan nggak ada apa-apanya. Ada Zulfa, yang masih SMA tapi followers ig-nya udah belasan ribu, ada Vania, yang seumuran sama aku tapi pencapaian di bidang design dan model-nya udah jauh, jauh lebih besar daripada aku, ada Kak Nana, yang sudah sangat dekat dengan mimpinya untuk membuka studio design sendiri, dan ada banyak sahabat-sahabat baruku yang lain dari seluruh Indonesia yang benar-benar menginspirasi. Termasuk salah satunya adalah cici
Rini Cesillia. Salah satu orang paling rendah hati yang pernah aku kenal. Aku nggak pernah menyangka kalau suatu saat aku akan pernah mengenal seorang beauty blogger terkenal kaya ci Rini, yang menurut rencana Allah, harus dipanggil secepat itu. Dan aku sungguh nggak respek sama Tribunnews yang menempatkan judul berita kepergiannya secara nggak manusiawi. Ci Rini, yang bahkan ngajak aku foto berdua duluan, yang nangis duluan waktu perpisahan, sama sekali nggak berhak atas judul berita se-sampah itu (Tribun, I warn you). Dan aku sungguh bener-bener bersyukur Allah sempat pertemukan aku sama Cici yang sebaik dan seinspiratif itu. Belum lagi aku ketemu sama Kak Gita yang happened to be my roommate karena Juna yang ngga jadi berangkat (I'll write about this heartbreaking news ASAP, I SWEAR I WILL!) yang seru banget jadi temen cerita mulai dari percintaan, sampe tentang masa depan (Kak Git, if you happen to read this post, aku doakan segera dipersatukan Tuhan sama pacar kakak sekarang yah dan semoga aku bisa menyusul kakak dan Juna untuk AIESEC sebelum lulus!),, kak Veve yang ternyata adalah penyiar terkenal di Gen FM tapi tetep sangat down to earth dan menginspirasi, kak Kiky yang cerita suka-dukanya jadi Digital Marketing-nya Marina, seminar sama
Jovial Da Lopez, liburan sama
Marcel Chandrawinata, dan sempat ngobrol dan talk show sama
Niluh Djelantik (yas, Niluh Djelantik the world-ly known brand!). And btw, did I mention that di Bali ini, aku benar-benar dimanjakan? I slept at Rimba by Ayana Resorts, makan di restoran Ma Joly by the beach, dan dikasi banyak produk Marina yang TERNYATA, BAGUS JUGA! (this is not a sponsored post yak).
Mungkin suatu saat aku akan tulis cerita tentang ini, karena disini aku benar-benar bertemu orang-orang yang menginspirasi dan aku harap kita benar-benar bisa jadi keluarga sampe ke depannya.
 |
@Niluh Djelantik with Niluh Djelantik herself |
 |
Liburan sama Marcel |
 |
Jovial Da Lopez |
 |
Marcel Chandrawinata (anyway dia sangat rendah hati dan mingling guys! |
And being your future leaders, people!
Yas. Tahun 2015 aku sempat ikut seminar XL Future Leaders dan diniati daftar, dan ternyata...lolos berkas pun enggak. Sampe akhirnya 2016, aku nggak sempet ikut seminarnya dan daftar dengan mepet-mepet dan nothing to lose karena takut berharap tinggi tapi nggak dapet. But gosh, setelah adanya drama ini itu, tibalah suatu hari dimana Icuk ngechat aku 'Beth, kamu lolos xlfl ya. Mau tes hari apa?' dan jeder!!! Hatiku tiba-tiba deg-degan dan duniaku tiba-tiba penuh bunga. AKU LOLOS BERKAS XLFL? Seriously....dan ternyata benar! Tapi, masalah baru muncul, yakni, batas maksimal konfirmasi adalah 12 hari sebelumnya......dan aku langsung lemes pengen nangis karena udah membuang kesempatan berharga karena keteledoran ini. Tapi dengan berbekal tekad kuat, aku tetep kirim semua persyaratannya dan konfirmasinya. Dan aku tetep bisa ikut tes selanjutnya!
Waktu itu ada tes Bahasa Inggris (seperti pada umumnya), dilanjut tes GMAT (cukup sulit tapi seru....DAN CAPEK), terus langsung pengumuman dan pas pengumuman jantung udah kayak mau copot. Lolos, langsung lanjut tes tentang isu terkini (problem sloving) dan dikasi waktu 10-15 menit untuk menyiapkan presentasi. Dan dengan keberanian tiada gentar dan semangat NOW OR NEVER, aku memilih presentasi pake Bahasa Inggris. Dan lalu dilanjutkan dengan FGD. I am telling you, rasanya sehari tuh capek banget. Ya bayangin aja, ada 4 tes sehari dan semuanya butuh konsentrasi dan yang bikin jantungan adalah hari itu langsung pengumuman yang lolos tes interview dan harus buat CV untuk keesokan harinya. Sumpah ya, itu salah satu hari terlelah tapi ther-worth it dalam hidupku. Setelah pulang tes capek banget jam 4-5an sore, mandi, bersih2 dan tidur sampe jam 7 malem, bangun2 deg2an karena langsung pengumuman. Alhamdulillah, lolos dan langsung begadang sampe jam 3 buat bikin CV (that was my first time ever bikin CV), dan besoknya langsung tes interview jam 7.30 pagi. Bisa dibayangkan betapa keosnya ya. But I thanked God, so so much, for letting me know him that time yang sudah membantuku banyak banget hal mulai ngirimin CV, bangunin, dan believing in me yang membuat aku kuat menjalani semua itu.
Hingga pada suatu hari yang indah, 20 Oktober 2016, tibalah pengumuman itu. Yang membuatku seneng sampe hampir nangis (dan what makes me even happier adalah, orang yang pertama kali tahu, yang lagi sama aku, saat kabar bahagia itu adalah dia yang sudah membantuku selama tes -one of the best moments ever!). Gosh, I am one of the selected 150, out of 12000 throughout Indonesia!
Akhirnya, tibalah pula National Conference 18-19 November 2016, ketemu sama orang-orang yang sekali lagi, sangat luar biasa! CEO XL, Chatib Basri (mantan Menkeu RI) dan selfie!, dan tentunya, temen-temen sesama awardee Batch 5 dan kakak-kakak yang baru graduate Batch 3.
Anyway, di NatCon, ada game namanya Lead Indonesia. I am telling you, this game is insanely brilliant! Di game ini, 150 orang dibagi menjadi 6 kementrian, dengan 3 milestone sesuai program masing-masing kementrian. I was at the Ministry of National Development Planning (and became the Director of Strategic Planning) then reshuffled to Ministry of Industry. Best thing: both did a great job. My former ministry placed 3rd and current ministry ended up 2nd!
Salah satu yang aku pelajari dari game ini adalah di pemerintahan, kamu nggak akan mendapatkan hidup yang tenang. Itulah kenapa aku sebenarnya takut kerja di pemerintahan, karena artinya aku akan memberikan semua tenaga, pikiran, dan waktuku untuk memikirkan negara dan rakyat. No, bukannya aku nggak mau. Masalahnya, akan ada banyak penolakan dan lika-liku sepanjang perjalanannya, you have a lot (like a lot) to be considered: ekonomi dan stabilitas negaramu, reaksi rakyat atas keputusanmu, dampak sosbudnya, dan maybe, simply bagaimana langkah apa yang kamu ambil kalau ada pejabatmu yang ditangkap KPK... dan banyak hal lainnya (dan saat NatCon semua itu benar-benar disimulasikan). Well, I am just....not ready for the big big responsibility, and still wonder if I could do that. But hey, bukankah itu alasan kita belajar?
 |
Smalane XLFL Batch 3 & Batch 5 |
 |
Ashandi Triyoga Prawira alias Icuk, penyampai kabar bahagia |
 |
With former Minister of Finance, Chatib Basri |
 |
And my winning team: Ministry of Industry! |
So guys, to sum up this series, indeed, I want to remind you to just go for it. Give it a shot. Try. And when you fail, stand up. Try again. And if you feel like it's getting impossible, visualize. Karena pada akhirnya,
aku percaya jika Tuhan memang benar-benar memeluk mimpi-mimpi kita. There will be hard times and people who stands on your way the other times, tapi selama kita sudah bermimpi dan berusaha, Tuhan akan wujudkan mimpi-mimpimu satu per satu, dengan cara-Nya, dengan begitu indahnya.
I'm not playing saint, I am not better than whoever you are and we are all still learning tho.
Aku hanya ingin mengajak kita untuk sama-sama menjaga mimpi-mimpi itu, sampai Tuhan tunjukkan kuasa-Nya dan mengubah kekecewaan jadi rasa syukur.
Let's be better together and help others to win!
XOXO