Pages

October 8, 2017

Blog to the Rescue.

Adalah satu-satunya tempat dimana ia mendengarkan tapi tidak berasumsi.

***

Halo, blog. Mungkin sudah cukup kontribusinya untuk dihargai dan dikenang selama hampir dua tahun belakangan suka nulis (alias curhat) lagi. Maaf ya, isinya kebanyakan tentang cowok. Hm, sejujurnya ku lagi dilema sih. Kedua cowok ini..........pergi. Apakah harus aku hapus postingan tentang mereka? Sebenernya pernah ada suatu titik dimana, oke aku akan hapus semua postingan itu. Tapi......kalo semuanya dihapus nanti isi blog aku hilang semua?! Jadi....biarkan. Masalahnya, aku ini susah move on. Serius deh, gimana sih caranya move on? *aku serius, yang tau boleh pm ya*

So I'm here to find a rescue. Kalo udah gini udah jelas kan kenapa? Iya, betul cowok (kan susah move on). Tiga bulan penutup tahun adalah sungguh bulan terberat.....sejak 2016. Karena aku ini susah move on dan seorang pengingat tanggal, jadi mau nggak mau kalo udah tanggalan berbicara itu aku no comment deh, pasti kayak tiba-tiba nggak sengaja teringat apa yang pernah terjadi di tanggal ini pada tahun lalu, pada dua tahun lalu, pada tiga tahun lalu, dan seterusnya. Gimana sih ngilangin memori pertanggalan ini? Pengen de jadi cowok aja biar gausa inget-inget terus kek gini.

Malam ini aku baper liat foto @daffawardhana. Kayaknya sih anaknya Marini Zumarnis, artis jaman dulu. Huhu doi ganteng sekali, kuliahnya di University of Melbourne lagi. Ya siapa yg bilang itu jelek ya? Kalo nggak salah masuk Ivy League-nya Ausi deh. Bapernya adalah karena dia meng-upload foto sama Chelsea Islan dengan caption "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana."

Siapa yang tidak baper? Ga ada yang angkat tangan.

Orang ganteng sama orang cantik. Sama-sama pinter dan inspiring. Haduh, kurang apa. Terus sedih, kapan gueh diginiin sama pacar (kan bahas cowok lagi). Ya gimana, nature seorang wanita adalah pengen disenangkan hatinya.

Jadi gini loh, blog. Aku ini ya kayaknya nggak goblok-goblok banget lah ya. Aku juga sudah melakukan analisis pada kondisi aktual dan sepertinya sudah menyimpulkan sedikit tentang solusi apa yang harus aku lakukan. Intinya, solusi utama yang harus aku lakukan adalah sesederhana: menerima. Dulu aku sudah menerima ya, tapi nggak tahu deh kenapa akhir-akhir ini suka baper dengan segala hal yang berhubungan dengan masa lalu. Mungkin gara-gara ini 3 bulan penutup tahun dimana dua tahun lalu sangat indah dan satu tahun lalu sangat sedih dan tahun ini (mungkin) sangat hambar? Aku tiba pada sebuah solusi untuk mencoba segala cara biar nggak kepikiran.

1. Hide my story on his ig.
2. Block him.
3. Un-favorite him on chat (iya, setaun abis putus dia masih di favorites people).
4. Berusaha membayangkan mungkin jodohku adalah mas-mas berjas ganteng wangi manol tapi tetep 'gila' kayak yang tak pengenin.

Tapi kok:
1. Aku masih belum berani sepenuhnya ngapus foto-foto berdua jaman dulu.
2. Aku masih berharap mungkin kita akan papasan di Batan.
3. Aku masih mencari cara gimana supaya masih bisa lewat sekrenya.

Aku ini harus gimana. Aku ini capek kayak gini. Aku ini juga mau belajar Basdat yang minggu depan ujian. Tapi kok skrg malah nulis postingan kayak gini bahs cowok lagi. Ada yang lebih nggak penting lagi nggak?

Kenapa aku ini sungguh gumpilita. Aku ini tau aku ini ga goblok-goblok banget dalam hal problem-solving dan critical thinking, buktinya aku bisa ini nganalisis kondisiku, tapi kok aku ini guwoblok dalam hal cinta (dan coding Basdat)?

Sumpah ya, postingan ini itu ga ada frameworknya. Asal jeplak aja gatau tujuannya mau curhat atau berbagi informasi. Tapi ya gimana, ini tuh kayak tiba-tiba aja mood swing jd sangat galau. Entah gara-gara mikirin kata Mamuy kemaren atau gara-gara minggu depan ujian Basdat and I am such a total sucker in coding. Serius, lebih milih disuru iterasi line balancing 100x daripada disuruh buat program. Kalo aku lulus Basdat dengan nilai AB/A, mau nazar aja ah. Mau beliin makan buat orang-orang yang butuh. Jumlahnya hmmm 15 ya, ya Allah. Bismillah.

Diakhiri aja nggak postingan ini? Oke diakhiri.

Btw sebelum menutup, mau kasi tau di leherku ada benjolan kecil sejak Jumat. Pertama kayak jerawat, eh sehari ditungguin kok malah jadi kayak bekas gatel. Sakit sih engga tapi....kan creepy. Diperiksain nggak ya? Sebenernya takutnya ada dua. Pertama, kalo ternyata itu adalah sakit chimpy and it's just me overthinking anything. Kedua, kalo ternyata itu adalah sakit berat and it's me not being ready enough untuk mati.

Ya Allah, masih pengen hidup. Masi penasaran siapa lelaki yang mau menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan ku. Masi mau lulus Basdat. Masi mau ngerasain TA. Masi mau ngerasain wisuda. Masi mau naik Rinjani. Masi mau keliling Indonesia. Masi mau bikin sekolah dulu. Jangan diambil dulu, ya?

No comments:

Post a Comment