Hari ini hari Minggu.
Besok Senin, terus Selasa, Rabu, and the rest you can do it on your own.
Pada dasarnya hari ini dan hari-hari selanjutnya, dalam satu minggu ke depan akan terlewati menjadi seperti minggu-minggu yang sudah terlewati aja, hanya........................akan lebih sendu.
Hari ini aku sedih. Tadi pagi bangun bukan karena butuh bangun aja, tapi karena harus bukain pager untuk Gatun yang harus udah pulang ke Surabaya terus ke Semboro lagi buat kerja. I might look dumb and careless and sleepy (it's 4.30 am in the morning anyway), but deep down: that's me hiding my sadness.
Sering nggak si ngerasa sedih gitu habis ada acara rame-rame selama beberapa waktu, terus tiba-tiba tempat yang rame itu jadi tiba-tiba sepi. Aku ini seringggg buangat marah sama Gatun, sebel, sampe kadang kesel-kesel sendiri, tapi namanya keluarga...... aku seneng banget waktu tau Gatun akan kesini. Meskipun awal tahun ini aku sering pulang, tapi kapan si kamu ngerasa punya waktu cukup sama keluarga? Gatun dateng kesini ini udah aku tunggu-tunggu sejak 3 minggu lalu, meskipun kesini cuma 3 hari dan cuma cari kosan dan ke museum-museum atau wisata kuliner, rasanya kayak refreshing dan ngobatin kangen keluarga banget. Fakta bahwa Gatun sebentar lagi akan menikah juga sedikit banyak bikin aku sedih...karena artinya abis ini Gatun udah punya keluarga sendiri untuk diurusin. Mungkin akan jarang di rumah, jarang mampir-mampir.....and it's gonna be me being the role model for my sister, something I can't even come close to.
I am a mess.
Minggu ini juga minggu pindahan. Pindahan? Iya, dari kosan Eyang yang sangat legendaris ini. Entah, bener atau nggak, katanya kamarku mau direnovasi karena anaknya yang dari Kanada mau dateng. Let time reveal. Intinya, sedang sedih karena.....aku cinta kamarku. It's like my safe place, yang tau segala rahasiaku, mengikuti bahagiaku, bersama dalam sedihku, dan setia. If there's one thing that stores any memories other than my brain, it's my room and my room only. Buku ganti tiap semester, HP ganti tingkat dua, baju datang silih berganti....but my room, it stays. Kamar ini jadi saksi banyak kejadian penting dalam kehidupan kuliahku. Dari Bethari yang hanyalah anak yang tidak seberapa pintar dari Surabaya yang terkenal karena medoknya, mulai TPB, hingga Bethari anak keamanan yang bertemu Nabil, mengalami pacaran pertama kalinya, lalu galau dan putus sampai nangis-nangis berbulan-bulan berikutnya, hingga jadi Bethari yang nyolot saat osjur Pabrik dan pada akhirnya ditaksir kakak tingkat idola seluruh orang di himpunan yang kemudian ditinggal nikah, dan juga dari Bethari yang cupu dan ditolak semua program hingga menjadi Bethari yang kuat dengan penolakan dan dikenal banyak orang karena ikut ini-itu dan akhirnya dipercaya untuk jadi pembicara di sebuah himpunan lain karena itu. Alot happened and along the way, within all the struggle, my room is the only one which stays.
Kalian pernah ngerasain rasanya pengen curhat kan? Kadang kamu nggak perlu solusi atau jawaban, yang kamu butuhkan cuma seseorang yang mendengarkan. Kamarku adalah yang selalu mendengarkanku. Entah, seminggu ini aku sepertinya akan menikmati hari-hari terakhirku dengan kamarku yang sudah menemaniku hampir 4 tahun.
You know, sometimes you don't need knives to end one's life. Take back memories she'd keep all at sudden, or simply be her world and comfort zone for all year long and vanish....you got them.
Rasanya pindahan kosan ternyata semenyedihkan diputusin pacar.
No comments:
Post a Comment