Pages

November 24, 2012

Kepada yang Entah Namanya.

Di rak ruang kelasku ada glockenspiel mainan yang suka iseng kuketuk bilah-bilahnya. Entah kenapa aku jadi suka melakukannya berulang-ulang pada nada fa yang miring. Nada yang tak pada tempatnya tapi memaksa tetap di sana.

Mungkin itu mengingatkanku pada bagaimana kita selalu berandai-andai lalu menjadi sedih karena pengandaian adalah sesuatu yang tak mungkin. Atau mengingat-ingat lalu menjadi sedih karena ingatan adalah sesuatu yang ada kemarin. Atau berpura-pura lalu menjadi sedih karena kepura-puraan adalah sesuatu yang tak nyata. Atau bertanya-tanya lalu menjadi sedih karena pertanyaan adalah sesuatu yang butuh penjelasan.

Atau berbagi pelukan lalu melupakan semua beberapa menit saja,
lalu kembali mengulanginya.

Sebab kita adalah nada miring yang berbunyi tak pada tempatnya.


reblogged from here :)