Ini adalah sebuah post yang ditulis ketika sedang tidak enak badan.
Sedih sih, aku termasuk yang (alhamdulillah) jarang banget sakit. Sampe kadang bertanya-tanya ya Allah ini aku yang emang jarang banget sakit apa temenku yang sering sakit sih? Tadi sore telf mama tapi ternyata di rumah lg arisan jadi gabisa diangkat. Giliran mama telf hapeku lg mati. Hm, timing oh timing.
Btw.
Nikmat sehat tuh luar biasa ya. Setiap sakit kaya gini aku selalu kepikiran, aku cuma flu berat aja rasanya badan mau rontok, apalagi orang-orang di luar sana yang kanker dan harus kemo, atau yang skoliosis dan harus terapi jalan. Kalo lagi sakit aku juga jadi suka nangis-nangis sendiri. Biasanya air matanya keluar bukan karena sedih, tapi karena pilek berat jadi setiap lagi 'sisi', air matanya suka keluar trs mata jadi merah. Kebetulan sambil sok-sokan akting lagi sakit kayak di sinetron-sinetron. Yang akunya tidur terus gabisa buka mata dan cuma bisa berbaring sambil dengerin orang keluar-masuk kamar sambil jengukin lalu tiba-tiba keluar air aja dari sudut-sudut mata. Lalu kepikiran, kalau ini kejadian nyata, siapa yang menganggap aku cukup berharga sehingga rela menghabiskan sedikit waktunya untuk datang dan mendoakan kesembuhanku....
Ternyata, ketakutanku masih tetap sama.
Takut dilupakan.
Kemudian tiba-tiba terlintas, nggak tau sih darimana kayaknya sih gegara liat post Kevin Liliana sambil nge-gym di instagram trs dihujat netizen karena Miss International kok malah nge-gym padahal Lombok lagi gempa (oh netizen mahabenar), what is it that makes me want to be a Puteri Indonesia so bad?
Mungkin dulu jawabannya terlalu.....kekanakan. Somehow it was true. Aku ingin jadi Puteri, as if, a princess.
Tapi kemudian aku berpikir...the reason why I want to be Puteri Indonesia so bad is because I want my voice to be heard. I want people to look at me and believe that I stand for something, for a greater good.
Entah mungkin aku nggak akan pernah jadi seorang Puteri Indonesia sama sekali dalam hidupku karena mereka sudah membuatku kalah sebelum berperang...tapi insyaAllah...sampai detik ini aku masih akan berusaha memerangi ketakutanku untuk dilupakan, dengan berusaha sebaik-baik yang aku bisa supaya suatu saat aku bisa memperbaiki pendidikan di daerah tertinggal di Indonesia dan mereka akan mengingatku.
(oh my God I'm ALWAYS in tears realising how bad I want this to happen and it's scary to think I have the possibility of not making it happen)
Entah akhirnya harus diakhiri seperti apa tulisan ini.
Maybe a bit encouragement will do.
Untuk teman-temanku yang sedang berjuang dalam hal apapun untuk mewujudkan mimpinya, semoga kalian selalu dimudahkan. Dan kalau kebetulan sedang baca post ini dalam keadaan sehat...jangan lupa bersyukur ya!
No comments:
Post a Comment