Pages

December 31, 2018

Kissing 2018 Goodbye.

2018.

OH WHAT A YEAR!

Ok this is not gonna be a mandatory recap post about how a year has been. I'm planning to do it real soon btw! This one I promise (I break lots promises about how I'm gonna write more. Such trash talks, Beth. Sorry readers... It's just...I just don't feel like writing long posts, I don't know why but I've made the list!).

So in a nutshell, this year has been AMAZING. And when I say amazing, this one means TOTALLY AMAZING.

INCREDIBLE. TERRIFIC. INDESCRIBABLY...INDESCREBABLE!
I'm telling you.

But to make it crystal clear, give me moderate time to sum up this year properly in a long beautiful note. I'll make this one a masterpiece. Ok I'm lying. I'm trying my best to do justice about how this year has made me feel. I love 2018 so much you know!!! And yes, this post is intended to fill in the gap so that it looks like I write a minimum one post each month. Well, gotta make this one a resolution for next year then :))

So, thank you for joining me through the journey, my dear blog. You've been such a good friend since.....2012! 7 years down, my longest relationship ever with an individual stuff. Love you, love this. Thank you for being such a safe place, a shelter.

And to close this,
I hope a better everything for everyone in the upcoming year.

I am having a new life here in Jakarta, everything seems so clear yet so blurry. One time my friend asked me,
"What word to associate your 2019 resolutions with?"
I took lotsa time to think, then came up with the word....

"Fire."
"Because we are........adulting, we face the working life, the real world. We have those dreams, but reality will sooner/later hit us hard. Hard enough to think that maybe settling down and keep slaving away is the best way and those idealistic picture perfect dreams of ours soon be gone. I don't want to make my 2019 be like that. I want to keep my dreams burning and so then I need fire."

So for the coming year, please be as, if not more, joyful and unpredictable as 2018. Please.
Let me sing "a million dreams are keeping awake" outloud to my bones as much time as I can.

Selamat tahun baru.
Selamat membuat resolusi dan mewujudkan mimpi kembali.



November 15, 2018

Rejeki yang Datang dan Pergi.

Sejujurnya agak sebel sama diri sendiri kenapa nulis kalo lagi sedih atau down aja. Padahal kebahagiaan seharusnya juga harus diabadikan kan? Mungkin menulis memang salah satu cara menyalurkan kesedihan paling ampuh bagiku, mungkin tidak untuk semua orang.

Setelah berkelana di Jakarta beberapa hari terakhir, keluar masuk gedung-gedung tinggi....ah intinya hari ini mixed feeling. Dapat kabar bahagia (besok offering Kantar) tapi juga kabar sedih (ga lolos online assessment P&G). Suka mikir sih, apakah kepribadian w seaneh itu sehingga setiap (setiap) kali online test bahkan yang isinya kepribadian atau culture fit itu selalu nggak lolos, terutama FMCG. Mulai Danone, sekarang P&G. Jujur yang sekarang agak nge-down sih karena I really want P&G so bad karena udah ketolak UFLP. Tapi ya gimana, sekarang sedang berusaha meyakinkan diri sendiri kalau rejeki itu nggak akan tertukar dan pas sesuai takaran usaha dan doa tiap orang.

Jadi intropeksi lagi sih, sebenernya apa yang aku cari? Dari kerja di P&G sampe Unilever? Cari gaji? Atau ilmu? Atau prestise aja? Intinya, kalau niatnya nggak baik nggak dimudahkan. Simpel.
Jadi? Mungkin niatku memang nggak baik sih dari awal. Aku mungkin harus digembleng lagi.
Once you graduate, you start from the very bottom again. Post power syndrome...emang ada. Nih aku contohnya. Setelah ngerasain dua tahun kayak seakan gampang aja ikut ABC tiba-tiba lolos, ya sekarang saatnya belajar lagi. Ditolak-tolak dulu, dikejar-kejar kemudian (aamiin). Namanya roda nggak selalu di atas.

Pembelajaran utama lagi hari ini adalah:
rejeki itu datang dari arah yang nggak disangka-sangka.
I literally just knew this company named Kantar Millward Brown 2 weeks ago when volunteering for Kapten Kecil. Bos kapten kecil ini namanya Kang Iman, yang ngajak Sabe, lalu ngajak aku. Sekarang kerja di LPIK sedangkan dulu di Kantar MB ini (bahkan waktu kasi tau nama perusahaannya aku masih yang "apa brown? Qatar? --> w kira sejenis Qatar Airways gitu kan ya beb).

Eh malem Rabunya daftar.
Jumat janjian interview HR.
Selasa minggu lalu interview HR.
Rabu janjian interview Director & Manager.
Jumat interview Director & Manager.
Sabtu janjian case presentation.
Rabu hari ini case presentation.
Besok, reference check.
Lalu offering.

Dalam kurang dari 2 minggu.


Kalau Allah sudah berencana, if it's yours, never in million years will it be for anybody else.
Jadi kayaknya Kantar MB memang jalanku yang Dia persiapkan agar aku belajar. Mungkin agak melenceng dari apa yang aku harapkan atau rencanakan di awal, tapi kalau akhirnya baik pasti dimudahkan. Dan, namanya manusia pasti nggak pernah puas. Kalau ngejar angka, pasti akan cari yang lebih besar dan lebih besar lagi. Jadi emang ini waktunya banyak-banyak bersyukur biar selalu sadar kalo Tuhan itu udah baik banget sama aku.

Mungkin baiknya saat ini dinikmati saja, tanpa tanya mengapa.
Karena Tuhan pasti sudah siapkan jawabannya di saat yang tepat,
dengan cara paling indah.

Semoga yang terbaik!!

PS: jadi orang baik dan kaya itu sulit beb, perjuangannya banyak.

October 30, 2018

I Survived Another Year.

Happy birthday, me.
Welcome to 22, dear self.
(clap clap)

I'm right at the point where birthdays just feel like any other days. Not something to be celebrated, rather something to be blessed for silently (for surviving days to months to years). Alhamdulillah.

I somewhat hate birthdays, actually.
Because it reminds me that my time is somehow running out while I was busy tryna get my life into place. But on the bright side, this is the only time (beside graduation, which happens so rarely in my life) I get to receive outpouring kind wishes which reminds me of how much love I've been surrounded all this time.

So bottom line: as much as I hate birthdays, I love birthdays!
Moreover, I love the people who made any birthdays wonderful because of their beautiful words.
You are the best souls.

My dear friends, I hope I made you feel good about yourself as much as you did.
I hope you remember me making you happy.

Semoga aku teman yang baik untuk kalian juga, dan jika tidak, tolong ingatkan ya.

September 22, 2018

Kucingku Omeng.

Dari kecil aku nggak pernah dibolehin pelihara binatang sama Mama. Katanya sulit ngurusnya, mulai dari bersih-bersihnya sampe ngejagain makanannya. Kalau sama Papa, sebenernya beliau lebih fleksibel daripada Mama. Tetapi, beberapa bulan terakhir, ada seekor kucing kampung yang membuat keluargaku seakan punya peliharaan bersama. Makhluk hidup selain manusia yang kita sayangi bersama. Meskipun Mama sering marah-marah kalo dia obrak-abrik sandal di depan rumah, tapi toh Mama tetep mau aja beliin dia ikan pindang tiga hari sekali buat makanannya.

Namanya Omeng.
Omeng, kucing kampungku.

Beberapa bulan terakhir Omeng suka nunggu di depan rumah. Nunggu dikasi makan. Awalnya yang paling excited dan menyadari kebiasaan seekor kucing kampung yang tiba-tiba dateng ke rumah kalo ada maunya ini ya siapa lagi kalo bukan adekku yang dikit-dikit freak out sama hal-hal lucu, Iyak. Tapi kemudian, karena Papa dasarnya adalah anak ndeso yang bertumbuh bersama alam dan mencintai seluruh makhluk hidup, jadi Papa dan Iyak adalah garda terdepan penyambut Omeng di keluargku. Lama kelamaan... I cant help falling in love with her. Omeng is innocently beautiful.

Selayaknya kucing kampung, jangan dibandingin sama kucing persia ya. Kadang-kadang ketemu Omeng bersih dan cantik, meskipun lebih sering lihatnya kucel item kayak abis kecemplung got. Kadang-kadang agak sedih kalo ngelihat ada sedikit bekas luka tiap nunggu di depan rumah buat minta makan. Meskipun aku di Bandung, Papa dan Iyak setia banget ngasi makan Omeng tiap hari dan update di grup keluarga di WA. And if you know my family, isi foto keluarga lebih banyak foto Cemong, Molly, dan Omeng dibanding foto kita (WKWKW). Dengan jadwal Omeng yang makan 2x sehari, makin banyaklah foto-foto dia di grup ini.

Tapi, akhir-akhir ini, terutama sejak 2-3 minggu yang lalu, Papa mulai ngabarin kalau Omeng mulai belagak aneh. Iyak kan udah di Malang, jadi nggak bisa secara berkala ngecek kondisinya Omeng. Mama masih rajin beli pindang, Iyak masih sering nyetok Whiskas kali aja pindangnya abis, dan Papa masih rajin ngasi makan tiap pulang kerja. Tapi, Omeng udah nggak seceria dan se-ginak-ginuk dulu. Inget banget, jaman Ramadhan dan Lebaran lalu, Iyak suka pamer ke aku:

"Tadi aku panggil 'Omeng, ayo makan sini.' 
Terus Omeng langsung lari ke aku. Lucuuuu."

Akhir-akhir ini foto Omeng yang dikirim Papa, Omeng keliatan makin kurus. Udah nggak responsif lagi. Dan yang paling sedih.... Omeng sepertinya....sakit.

Iya, sakit.
Aduh, ngetik ini aku nggak tahan pengen nangis. Tadi sore Gatun kirimin foto Omeng yang makin kurus...dan ngelihat matanya..... Omeng-ku kenapa.....
Mata Omeng, yang dulu terkenal lolok (sejenis belo' bego gitu di bahasa Jawa), sekarang udah nggak gitu lagi. Mata Omeng sekarang suka merem, berarir, dan belekan. Omeng udah nggak bisa ngelihat, selalu nutup mata dan akibatnya setiap ada orang yang mau megang malah jadi kaget dan lari...lalu nggak jadi makan. Ngelihatnya hatiku tuh kayak teriris, beneran.... Aku nggak bisa bayangin aja betapa Omeng kesakitan dengan sakit matanya itu. Omeng kan cuma kucing kampung, mungkin banyak yang nggak suka dengan kehadiran dia di daerah perumahan. Kalo Omeng lagi sakit terus malah ditendang-tendang gimana. Mata Omeng udah nggak bisa lihat, kalo dia lari sambil merem terus ketabrak gimana... Kalo Omeng nggak bisa lihat, dia cari makannya dimana kalo nggak berhasil menemukan rumahku lagi..

Aku beneran sesedih itu, se-nggak tega itu sama Omeng..
Kalo mata kalian sakit dan nggak bisa lihat, kalian pasti bakal sedih banget kan..

Aku bayangin itu ke Omeng... Meskipun dulu aku suka ngatain Omeng lolok, tapi karena lolok-nya itu aku jadi sayang. Omeng kucing baik, kucing penurut, kucing yang cinta damai dan nggak pernah ngerebut makanan kucing lain. Aku masih nggak bisa bayangin, hidup Omeng gimana dengan mata kayak gitu dan watak nrimo-nya yang luar biasa...

Gatun tanya, apa Omeng dibawa ke Vet aja. Tapi cara bawanya gimana, Omeng disentuh dikit aja langsung kaget dan lari dan nggak tau bakal balik ke rumah lagi kapan... Tadi baca-baca singkat di google, mungkin Omeng bisa jadi kena penyakit painful eyes, atau glaukoma, atau bahkan tumor...
Aku nggak bisa bayangin ya Allah, Omeng pasti sebenernya lagi kesakitan banget sekarang....tapi sayangnya dia nggak tau gimana cara minta bantuannya. Ya Allah, aku juga nggak tau harus gimana buat bantu Omeng, paling nggak buat meringankan rasa sakitnya Omeng saat ini...

Ya Allah...
Omeng kucing baik, omeng binatang kesayangan Rasulullah.. Tolong ringankan sakitnya, berikan pertolongan setiap dia lapar dan kesakitan, lindungi ya Allah.
Kalau memang Omeng memang sudah tua sudah waktunya dipanggil, tolong jangan dikasi penyakit yang membuatnya kurus atau kesakitan terlalu lama karena aku nggak sanggup liatnya... Tolong beri ia cara pergi yang damai dan indah, selayaknya Omeng yang keluargaku kenal selama ini...
Semoga Omeng cepat dikasi sehat.. dan kalaupun tidak... semoga Omeng bisa jadi pengawal keluargaku di surga nanti dengan keadaan gembul dan lucu, seperti Omeng saat pertama kali dateng ke rumah sambil lari kecil dan mata loloknya.

Semoga.
I love you, Omeng. Bibit sayang Omeng.

September 6, 2018

Berkat.

Beberapa hari terakhir, tiap mau tidur selalu ada yang mengganjal. You know, this pre-quarter life crisis I guess? Atau kalo kata Dadar, ada sedikit FOMO (Fear of Missing Out)-nya. Rasanya senang dan sedih melihat teman-teman sudah mulai meninggalkan Bandung cepat atau lambat untuk bekerja atau mengejar mimpi masing-masing.

Setiap aku iri... (well sometimes we do, gamau munafik) aku selalu berusaha mengalihkan pikiranku kalau-kalau sebenernya aku aja yang kurang bersyukur. Dan kalimat mantra-ku cuma satu:

Semoga aku tetap menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarku.

Alhamdulillah, kalimatnya masih sangat powerful untukku.
Yah tiap orang memang punya zona waktu masing-masing. Bukan aku yang gagal kok, mungkin emang belum waktuku aja. Yang penting aku bisa menjadi berkat, sesedikit apapun yang bisa aku kasi.

Huf, semoga selalu dikasi kesehatan untuk menyebarkan lebih banyak berkat dan manfaat.

(Aku takut keburu dijemput tapi manfaatku untuk sekitarku nggak ada... huhu)

August 26, 2018

H-1.

Besok sidang.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA



Rasanya campur aduk. 
1. Deg2an
2. Panik
3. Takut (menghadapi penguji dan takut ngecewain orang2 yang mendukungku selama ini
4. Senang
5. Agak lega
6. Agak sedih

Iya sedih, soalnya beberapa orang nggak akan datang ke sidang. Lets say Mamuy karena lagi di Korea.... dan Juna yang masih intern.... dan Galih yang lagi di Surabaya. Dan beberapa teman-temanku yang sedang tes kerja padahal aku berjuang bersama mereka selama ini.

Aku sebenarnya tipe orang yang nggak masalah kalo kelar sidang nggak disamper. Tapi to some extends, ada kondisi dimana aku ingin sekali beberapa orang tertentu yang selalu ada untuk dateng. Bukan supaya mereka bisa menyelamati aku... tapi karena aku ingin mereka, orang-orang yang aku anggap berharga dan ingin aku beri apresiasi terbaik selama ini, mengerti bahwa kepercayaan dan dukungan mereka sangat berarti. Aku ingin mereka ada di salah satu hari membahagiakan dalam hidupku, karena (hopefully) esok hari bukan hanya milikku, tapi juga milik mereka.

Tapi dibalik semua itu, aku masih bersyukur sekali dikasi teman-teman yang baik hati dan saling mendoakan. Yang selalu menyemangati kapanpun aku lelah. Semoga suatu saat aku masih bisa memberi apresiasi terbaik dan membalas budi mereka lewat cara yang lain. Aamiin.

August 21, 2018

Kegalauan tentang S2 yang Harus Ditumpahkan.

Malem ini aku abis liatin vlog Tasya Kamila yang bahas tentang kehidupannya di Columbia University. Disitu doi cerita tentang "kosan"-nya disana, which apparently is an apartment. Dulu dia tinggal di dormitory gitu, tapi katanya dia nggak nyaman karena kamar mandi luar dan dapurnya berantakan (harganya $1000 dolar per bulan btw, kalo dirupiahin jadi 13 juta perbulan fyi. it's NYC after all). Kalo dia pindah ke apartemen harga sewanya jadi $1100 yang artinya, nambah $100 aja tapi dapet fasilitas yang lebih oke.

Dari video itu aku mengakui kalo.... kuliah di Amerika, tepatnya di New York City, tuh keliatannya seru banget yah... yang katanya where dreams are made of. Katanya juga if you can make it in New York, you can make it anywhere. Huhu mungkin ini akibat terlalu banyak melihat hura-hura NYC di postingan2 beauty vlogger yang diundang kesana buat acara. Tapi...ya gimana... emang keliatannya seru sih ya.... Kalo stress kuliah langsung ke Times Square (?).

Lalu aku langsung kepengen banget (10000x) kuliah di Columbia University. Selain di NYC, Columbia University juga termasuk Ivy League. Masalah kualitas, ya gausa ditanya sih. Tapi masalah terbesarnya adalah:
S2 MAU AMBIL APA?!
Nah itu pertanyaanya. I myself still have no clear idea what I am going to pursue for the next stage of education. Setelah liat vlog Tasya Kamila dan riset singkat, jadi pengen banget (10000x) ambil SIPA (School of International & Public Affairs) juga soalnya huhu pengen sekali aja dalam hidupku aku belajar hal yg emg aku pengenin yaitu social science dan public sector. Sebenernya sebelum liat vlog doi, sempet kepikiran untuk ambil S2 di Glasgow University jurusan Adult Education karena aku suka isu pendidikan. Take a note on this side ya: keinginan ini didapat hanya melalui observasi yang tidak mendalam setelah Workshop 8 XLFL setelah merancang life plan dan denger cerita temen Tidar yang kuliah disana karena dia fokus ke pengembangan komunitas-komunitas di Indonesia. So sebenernya masih not really sure juga. Tbh, aku juga sebenernya belum komprehensif gitu sih cari-cari info tentang S2-nya jadi my bad. Tapi salah satu hal yang bikin aku jadi pengen kuliah disana adalah... it's in UK, tapi kuliahnya ke Malta dan Swedia juga. I mean, bukan cuma jadi eksplor dan jalan-jalan juga (hehe) tapi juga it means, I will be exposed to brand new cultures, people, experiences, dan hal-hal lain- yang adventurous. Something that always excites me, turns me on.

Selain pertanyaan kuliah mau ambil bidang apa, kuliah dimana itu juga salah satu pertanyaan yang menghantui sih. Saat ini yang ada di pikiranku, aku pengen kuliah di Amerika atau Inggris simply bcs they are English-speaking country (alasan yg tidak kuat yah ini haha).

Particularly in USA bcs:
  1. It's USA baby. Who doesn't wanna taste a glimpse of USA?
  2. Semakin jauh semakin seru. Hehehe, just my 2 cents.
Tapi aku juga pengen kuliah di UK bcs:
  1. You go to UK, you can go to every part of Europe.
  2. The accent (nonsense banget wkwk). Maksudnya, for no particular reason aku pengen kuliah di English-speaking country at first, but since I've got American accent and it suits me pretty well (ulala the feeling when people compliment your English bcs you sound like native is precious hehe), I think it's gonna be pretty challenging kalo aku bisa British accent hehe. This is more like a personal satisfaction sih emang.
Tapi gatau deh beberapa bulan terakhir agak ter-expose dengan kuliah2 di negara lain seperti Belanda dan Australia. Di Belanda karena Kang Arya ke Erasmus (dan Erasmus adalah salah satu best university disana) dan beberapa kali baca tumblr Kak Yasmin yang lanjut ke TU Delft dan beberapa kali cerita pengalaman ditolak beasiswa ke Swedia). Kalo ke Aussie sih hmmm entah beberapa tahun lalu emang sempet liat2 universitas yang oke disana dan emang oke dan Mbak Nimas kan ke Monash juga jadi kayak udah ada "pegangan" gitu (???) tapi kok... kurang tertarik. Mohon maklumi saja kadang bahasa w diketik tanpa dipikir. Heu

LALU. Terdengar kontradiktif bukan. Kalo aku pengen kuliah di English-speaking country kenapa nggak Ausi aja? Udah lebih deket, bagus, ada "pegangan" lagi. Jawabannya karena.... ya aku tidak tau. Kayak.... kurang appealing aja gitu. Sometimes you just want something and you just don't understand why you want it. Ya the other way around too. Sometimes you just don't want something and you just don't understand why you DON'T want it. But if you ask me the same question couple years ahead, my thoughts might have been different (we are evolving, right).

Kemudian channel YouTube kan suka langsung play video-video sejenis ya, muncullah di suggestion video Tasya yang pertama kali tentang kiat-kiat lolos LPDP dan beberapa video-video lain tentang AAS (beasiswa dari pemerintah Ausi). Dan.... wow I didn't even know why I continued watching that. Sampe sekarang pun masih not so sure whether aku pengen dapet LPDP juga atau another scholarship will be fine as well tapi konsep sekolah di LUAR NEGERI, terutama di jurusan dan kampus yang KITA INGINKAN, dan DIBAYARI negara. Wow, only idiots does not want that.

Salah satu yang aku takutin dari segala per-beasiswa-a ini, terutama LPDP adalah.... well, ini adalah sebuah beasiswa yang difasilitasi oleh Kementerian Keuangan. Uang yang digunakan untuk membiayaiku adalah uang negara. Suatu saat, apa yang aku tulis di esai dan aku utarakan di seleksi wawancara perlu aku pertanggungjawabkan. Mempersiapkannya bukan hal yang gampang (who says it's easy anyway). Beside all those administrative stuffs I need to prepare, there are alot more essential things I need to (really) prepare:
WHAT, WHY, AND HOW MY CONTRIBUTION TO INDONESIA WILL BE WHEN I RETURN?
What: pretty much obvious sih. Just like what I told many times in this platform. I want to build my own foundation concerning in education especially in remote areas of this country.
Why: pretty much obvious... but really NOT SURE how to pour into words. Maksudnya, banyak yang bilang kalo bisa usahain apa yang kita pursue saat ini (bisa jadi jurusan S1 atau apapun yg kita lakukan di waktu luang) support our decision to take the field in the masters degree we're applying. NAH. ITU. Aku kan pengen bangun yayasan pendidikan, kasarnya bangun sekolah lah di Indonesia. Itu terdengar sangat sosial kan...sedangkan yang aku pursue right now dan probably after graduation adalah hal yang berbau korporat, or at least, very business-and-marketing like. Jadi bingung, how to link this. Meskipun sebenernya frankly speaking, yang aku pelajarin di TI juga nggak sepenuhnya very technical things like gimana cara menentukan metode inventori yang paling tepat, cara ngitung cycle time whatsoever (oh so enough with those operational stuffs). Tapi juga lebih ke framework berpikir dan menyelesaikan masalah. Intinya: masih bingung gimana caranya menuangkan dan menghubungkan rencana kontribusiku untuk Indonesia dengan kondisiku saat ini.
How: ini pretty much the same dengan why sih. You will have a better understanding of how, if you have fully understood your why. Karena my why is still quite messed up, to construct such a powerful how is a BIG homework.

Begitulah. Segala pemikiran tentang S2 yang cukup menghantui akhir-akhir ini. Pada intinya, aku pasti akan melanjutkan S2 tetapi mungkin tidak dalam waktu dekat so I have much time to contemplate (so used this word lately hehe). Dan dengan keinginan untuk S2 di luar negeri inipun...aku pastikan bahwa aku akan kembali ke Indonesia dan membalas budi. InsyaAllah.

Be hard on your dreams. But be flexible on the way up.
Semoga dalam proses pencarian jati diri ini aku segera diberi pencerahan. AAMIIN.

August 20, 2018

Falling Behind.

I hate this kind of feeling.

The very reason I quitted instagram almost two months ago: the feeling of falling behind. And out of nowhere, I am (silently) unquitting it again, scrolling randomly through photos wasting my time. It strikes me again. How on earth did I forget that instagram is the platform where people showcases how good they are at something.

Just. How. Come.

And here I am, enjoying the cause of my deed backfiring at me.

Everyone's living their (so-called) good life. Udah sidang, tinggal revisi, mulai apply kerja, intern, jalan keluar negeri (either for a program or a vacation) and I am here merely waiting for my defense schedule doing nothing (literally).

As much as I know how magical God's timing is......there's always that feeling that I am not good enough. That people are cool and I'm just some kinds of..... trash.

And as much as I want to spare these two months to graduation as a contemplation moment.....there's always that urge to rush things just because everyone's doing so. I mean, I want to start my own worklife too but I (do) need some time to re-considerare and re-think so that I wont re....gret.


I don't know whether to share this to you will help me cope, but let me just take a moment to organise my mind:
1. It's thesis defense and revision days to the end of August.
2. It's road trip and Prau journey hopefully in September. Probably plus impromptu solo backpacking to Sumatera or Sulawesi if possible.
3. It's hopefully a Asian Paragames at early October.
4. And it's graduation and making lots of important decisions on October. To make it clear: intern/full time, Pengajar Muda or not, Jakarta/Surabaya, stay in Bandung or keep wandering around.

Hope that I'm not careless enough to ruin my own life with all this. And hope that I won't care enough with my friends' great achievements to think that I am bad enough to call myself a failure.

I  hope.

(I am a Work in Progress 1000x, oh how much I want to remind myself this every single time. It is okay not to be okay.)

So let's go back to a life without instagram without daring to open it even for secs.
Your curiosity won't feed you enough, Beth...

August 14, 2018

The Joy of Making Other People's Joy.

Last night, 2 am to be exact, amidst the midnight hustle of completing the registration form of Asian Paragames 2018 as volunteers, a chat from Abner popped to my laptop screen.
BETH
I GOT IT
IM IN YLI NATIONAL 
And I was like....happy.
I stared at those chat for seconds, and smiled.
I am truly, deeply, happy for his achievement.
BETH THANK YOU BGTT FOR EVERYTHING
GODDD
I couldn't have done it wo u:(
I just, I lost words. Ini adalah salah satu momen kecil dalam hidup yang jauh lebih berarti daripada 1000x makan Gyukaku gratis. The feeling that I can actually help someone, encourage someone, inspire someone to go beyond what holds them back. Growing up in a family where I need to think (and think again) about whatever decision I've gotta make due to the limited resources we had, to think visionary and dare to aim high, is a privilege. And I know it sucks. It sucks not knowing someone you can look up to, it sucks not having someone who believes in you, it sucks not having full support by your back. And I don't want many more people feel the way I felt.

Semakin dewasa, when things got scary, yang terjadi padaku adalah keinginan untuk mewujudkan mimpiku semakin menggebu. Pada saat yang sama, realita sangat menohok dan mau nggak mau bikin aku jadi berpikir realistis. Tapi, perlahan aku jadi semakin paham apa yang Tidar bilang di awal 2017 lalu:

"Resolusi saya cuma satu. Use me."

USE ME.
In the end, I probably won't care whether my dream will happen or just be another dream... I will still be happy as long as people are using me, in whatever way possible. I may not achieve my dream, but I make way for other people to achieve theirs. And I guess, that probably will feel just the same.

***

DISCLAIMER
That way, aku suka sedih kalo orang bilang Bethari sombong lah, personal branding lah, dll lah (yang menyakitkan hati). Nggak mau munafik, ada kok just a tiny part yang menjurus kesana. But overall, I'm doing what I did in instagram (and whatever medium that is), because I LOVE DOING it (perks of ENFP). I know I kinda have the power. I've got followers I need to educate, I need to inspire, I need to encourage. And the only way to do it right is by doing it in the right way.
So people, if you happen to read this post, and in some ways you think I might can help you, just contact me.
I would try my best to help you.

August 10, 2018

Sebuah Tulisan Saat Sakit.

Ini adalah sebuah post yang ditulis ketika sedang tidak enak badan.

Sedih sih, aku termasuk yang (alhamdulillah) jarang banget sakit. Sampe kadang bertanya-tanya ya Allah ini aku yang emang jarang banget sakit apa temenku yang sering sakit sih? Tadi sore telf mama tapi ternyata di rumah lg arisan jadi gabisa diangkat. Giliran mama telf hapeku lg mati. Hm, timing oh timing.

Btw.
Nikmat sehat tuh luar biasa ya. Setiap sakit kaya gini aku selalu kepikiran, aku cuma flu berat aja rasanya badan mau rontok, apalagi orang-orang di luar sana yang kanker dan harus kemo, atau yang skoliosis dan harus terapi jalan. Kalo lagi sakit aku juga jadi suka nangis-nangis sendiri. Biasanya air matanya keluar bukan karena sedih, tapi karena pilek berat jadi setiap lagi 'sisi', air matanya suka keluar trs mata jadi merah. Kebetulan sambil sok-sokan akting lagi sakit kayak di sinetron-sinetron. Yang akunya tidur terus gabisa buka mata dan cuma bisa berbaring sambil dengerin orang keluar-masuk kamar sambil jengukin lalu tiba-tiba keluar air aja dari sudut-sudut mata. Lalu kepikiran, kalau ini kejadian nyata, siapa yang menganggap aku cukup berharga sehingga rela menghabiskan sedikit waktunya untuk datang dan mendoakan kesembuhanku....

Ternyata, ketakutanku masih tetap sama.
Takut dilupakan.

Kemudian tiba-tiba terlintas, nggak tau sih darimana kayaknya sih gegara liat post Kevin Liliana sambil nge-gym di instagram trs dihujat netizen karena Miss International kok malah nge-gym padahal Lombok lagi gempa (oh netizen mahabenar), what is it that makes me want to be a Puteri Indonesia so bad?

Mungkin dulu jawabannya terlalu.....kekanakan. Somehow it was true. Aku ingin jadi Puteri, as if, a princess.
Tapi kemudian aku berpikir...the reason why I want to be Puteri Indonesia so bad is because I want my voice to be heard. I want people to look at me and believe that I stand for something, for a greater good.

Entah mungkin aku nggak akan pernah jadi seorang Puteri Indonesia sama sekali dalam hidupku karena mereka sudah membuatku kalah sebelum berperang...tapi insyaAllah...sampai detik ini aku masih akan berusaha memerangi ketakutanku untuk dilupakan, dengan berusaha sebaik-baik yang aku bisa supaya suatu saat aku bisa memperbaiki pendidikan di daerah tertinggal di Indonesia dan mereka akan mengingatku.

(oh my God I'm ALWAYS in tears realising how bad I want this to happen and it's scary to think I have the possibility of not making it happen)

Entah akhirnya harus diakhiri seperti apa tulisan ini.
Maybe a bit encouragement will do.
Untuk teman-temanku yang sedang berjuang dalam hal apapun untuk mewujudkan mimpinya, semoga kalian selalu dimudahkan. Dan kalau kebetulan sedang baca post ini dalam keadaan sehat...jangan lupa bersyukur ya!

July 31, 2018

Penyemangatku Minggu Ini.

Aku berencana untuk menjadikan hari ini sebagai hari bimbingan terakhir.
Tapi makhluk memang hanya mampu berencana, sisanya Allah yang menentukan. Kalo hari ini nggak jadi bimbingan terakhir, artinya bimbingan lagi minggu depan. Artinya lagi, pupuslah target untuk daftar sidang 3 Agustus dan nggak bayar UKT.

Sedih banget. Kayak langsung melengos aja gitu.
Sebenernya tujuan daftar sidang tanggal 3 selain supaya nggak bayar UKT adalah supaya per-TA-in ini segera berakhir dan segera bisa ngerjain hal-hal lain kayak SIP, PCMI, dan lain-lain. Juga supaya bisa dapet bonus beasiswa VDMS karena lulus tepat waktu. Yang paling utama sebenernya ingin segera .....berkontemplasi. Tentang kehidupan pascakuliah, mimpi-mimpi yang masih ngegantung, urusan-urusan yang belum terselesaikan, dan menikmati Bandung, probably, for the last several months...

Ah, mungkin memang belum waktunya...
Seminggu ini kayak melayang. Tiap bangun pagi rasanya takut. Bukan males ngerjain TA, tapi harap-harap cemas hasil running jelek banget karena masih local optimal dan harus analisis lagi ini kenapa, salahnya dimana, apa yang harus diperbaiki lagi, harus running lagi dan nunggu lagi, ini itu banyak sekali. Rasanya tadi Pak Anas bilang ke Helmi "Jadi gimana, udah bisa ditutup TA-nya?" dan aku hanya bisa.....melihat itu entahlah *kratak kratak kratak*

Tapi aku percaya ini adalah perjalanan yang akan memberikan banyak pelajaran.
Aku yakin Allah akan menjawab kapan dan bagaimana ini dengan cara paling baik.
Aku yakin tidak akan kecewa dengan berdoa pada Tuhanku.

***

Meanwhile aku meratapi TA ini sepanjang minggu, aku masih merasa sangat beruntung punya dua orang tua yang nggak pernah berhenti mendoakan yang terbaik. Aku bukan tipe anak homesick yang dikit-dikit pulang kampung, tapi ngelihat chat doa dan penyemangat ini....siapasih yg nggak pengen nangis:(







Jadi bismillah. Mohon doanya (siapapun kalian), supaya pundakku (dan teman-temanku yang masih berjuang) agar dikuatkan ya.
Dan untuk kalian, semoga urusan kalian selalu dilancarkan.

July 30, 2018

Pesimisme.

Sebuah pikiran hari ini yang entah bagaimana, seakan nggak mau pergi.

Mungkin aku bermimpi terlalu tinggi. Mungkin aku nggak akan pernah bangun sekolah-sekolah di penjuru Indonesia suatu hari nanti. Mungkin aku nggak akan pernah jadi Pengajar Muda yang setahun mengajar sumur hidup menginspirasi. Mungkin aku hanya akan berakhir sebagai seorang budak korporat yang bangun pagi pulang pagi ngejar rupiah.

Mungkin aku nggak akan pernah cukup baik untuk sekedar mengejar mimpiku dan menjadikannya nyata karena aku hanyalah.....aku.
Aku yang tidak punya apa-apa.
Mungkin.

Segala hal tentang TA yang tidak kunjung selesai, sidang dan penguji yang saat ini terdengar sangat menyeramkan, pekerjaan dan pengalaman apa yang dikejar setelah lulus, konsep jodoh dan pertanyaan kapan akan menikah di antara rencana-rencana hidup di masa datang, jurusan S2 apa yang ingin aku ambil dan dimana, serta banyaknya target, mimpi, dan keinginan yang ingin aku capai dalam waktu yang sungguh singkat ini.....sungguh menakutkan.

Sungguh sangat menakutkan.

May 30, 2018

Dan Sedikit tentang Percintaan.

Boleh deh nambah satu post buat Mei. Hihi. Tentang cowok.
Ohya sedikit catching up with my (friends') love life, Nanda nikah.

Iya Nanda.
IYA NANDA.
NANDA!!!!
SM KAK IMAN!!!!

Beneran kan gangerti cara Allah bekerja emang luar biasa banget. Nanda yang jaman tingkat 2 suka tiba-tiba girang kalo ketemu Brian, yang bete bgt gegara Brian deketin aku, dan Nanda yang akhirnya dideketin Kak Iman yang mana adalah sahabat Brian dan memilih untuk menghabiskan sisa hidup bersama dia.

I can still even remember the first encounter of Kak Iman with Nanda. Lewat instagram, tengah malam, saat aku dan Brian lagi telfonan! Dan bahkan sekarang Brian udah nikah, Kak Iman juga udah nikah.....sama Nanda!

Hihi I'm beyond happy for them. Namanya jodoh memang gada yang tau. Tbh, akhir-akhir ini udah mulai bodo amat lagi sama jodoh. Aku udah bener-bener mulai terasuki sama quote 'attract what you want by being what you want'. HEHE. Iyah, sekarang aku sudah mulai tahap daripada mencari, mending memantapkan diri. Kalau udah waktunya entar juga dateng kok yang sama-sama sudah mantap :)

So, a bit about my past loves. Here you guys come to an end. Sometimes it suddenly pops to my mind but hey, it doesn't ache anymore! Instead, I still am very thankful for them having crossed my life. That they have given me life lessons of what I truly want and need from a life partner (yes, not boyfriend. only serious guys are allowed to my life), what I deserve, and what I'll do in return.

So here's to all women who's still struggling to forget their pasts:
you will be okay.
oh and you'll know why it should happen this way.

Cos I survived, and this journey still haven't finished yet.

Catching Up with Life Lately.

So here's to the one and only post in May.

Writing this lowkey to inform the world the storm I've been going thru these past 2 months but HIGHKEY to make sure I write on this blog every month.
CANT NICELY POUR EVERYTHING AND PUT INTO WORDS WHATEVER IN MY MIND LATELY (and I assure you it's waaaay way way too much) COS CIRCUMSTANCES NOT NICE BUT HELL, SURE I WILL.

VERY SOON!


April and May have been hella dreamy and I don't even want this month to end to be honest but hey, life is still going and who knows what it's going to offer me tomorrow. And the day after tomorrow. And the day after the day after tomorrow. Still so excited.

Currently at the train to Surabaya. Just had one of the most mind-blowing last-minute hustle-bustle and I survived!!!!! And by this I mean....I left my 2 boxes of Bandung Kunafe at kosan and just realized it on 9.01 pm. Immediately ordered go-send and got this delivered on 9.17 pm while my train was scheduled to depart at 9.25 pm. Kuddos to Gojek for providing this service  and also to the driver and Mbak Leyna (my new kosan buddy yg baik dan seru bgt parah) may the odds be ever in their favor 

Okay so to sum up the upcoming posts (this blog is going to explodeeeee) here's a sneak peek that I'll link to when the posta are ready:
1. My PPAN Journey.
2. AISEP from Pre-Departure chaos, having the best time of my life for 10 days, and the #AISEPsick that comes with it.
3. PCMI Jatim, the roller-coaster ride and this challenge in disguise called Suwar-suwir and outing.
4. YLI Journey comes to a wonderful end.
5. My last Ramadhan in Bandung.
6. This never-ending TA and how I deal with everything.
7. My new homey and lovely kosan I'm forever grateful for ✨

Guess alot is going to cross my mind again once or twice and it may not go as planned but let's hope this remaining Ramadhan will inspire me to write a more insightful post to all of my readers (emang ada? wkwk).


LAST BUT NOT LEAST:
Thank you Allah for everything.
I believe in You and Your beautiful plans. Alhamdulillah.


Selamat berpuasa semuanya, semoga puasanya berkah yaah.
(and a little glimpse of me since I myself can't contain this excitement all alone hihi)

April 22, 2018

Aku Nggak Mau Menyesal....

Related image

If only they knew how badly you wanted to reach those dreams you've been dreaming since 14 years old.............not a second they would have thought what they thought and said what they said.

April 19, 2018

My Wedding Song.

I got a funny feeling, everything's going to be okay All of my worries, suddenly fading away And I just can't stop smiling Ever since I heard the news That you love me, and I love you All of the stars above us They could fall out of the sky And dark clouds could come, block the sun From now til the end of time See I don't need anything, as long as this is true That you love me, and I love you So lay your head on my shoulder Take my hand and go with me Forever side by side And I want to wake every morning To your face and my falling heart Beating side by side But I don't have all the answers And I sure ain't a perfect guy I've got no bank account or fancy house High in a high rise But one thing's for certain I'm one happy, lucky fool Cause you love me, and I... I love you


________________________

So very beatifully written and sung
by Jon McLaughlin
"You and I"

April 11, 2018

Uang Kaget Malam Ini.

Ini nulis ini sebenernya ingin mengabadikan perasaan campur aduk yang aneh bin ajaib. Setelah seharian gaenak badan, rupanya Allah memberiku banyak (sekali) rezeki tak terduga malam ini. Tau reality show uang kaget yang suka ada di RCTI jaman dulu? Yang ada bapak kayak PT Barnum jalan-jalan ke kampung sambil bawa 10 juta dikasi ke seseorang untuk dihabiskan dalam waktu 30 menit?

Nah meskipun w gapernah dapet uang kaget......BUT THIS ONE'S CLOSE ENOUGH!

MAKAN GRATIS SEPUASNYA
Tiba-tiba tadi jam 10-an pas mau ngobrolin tugas Maninov sama Silfi, tiba-tiba Jona kabarin kalo di Aula Timur lagi ada acara sosialisasi BNI Rookie (sejenis MT-nya BNI) dan BNI Yap. Karena saya adalah manusia oportunis nomor 1 se-Asia, maka tanpa pikir panjang langsung datang ya kan. Dan disana, alhamdulillah dibuatin akun BNI Yap, diisiin saldo 20ribu yang ternyata bisa dituker dengan makanan SEPUASNYA, mulai Nasi Korea, Burger King, Domino's Pizza, eskrim, aduh macem-macem dan bisa ambil lebih dari 1x. Aduh, gausa bullshit dan sok classy deh ya, siapa seeeeh yang nggak suka gratisan?! Alhamdulillah aku ambil dua tadi buat makan malem skalian hehe mumpung sakit jadi kayaknya akanmager cari makan. Intinya, tadi aku keluar 0 rupiah dan dapet ilmu dan insight dan hal material duniawi yang nilainya >50 ribu.
Allah baik banget (1).

TIKET KONSER KATY PERRY GRATIS!
Tadi abis beli martabak manis dan bantuin bersih2 ruang tengah, tiba-tiba Jona ngechat di grup dia dapat 4 tiket konser Katy Perry gratis. GRATIS, gegara nuker kuota XL. Hahah, padahal aku juga baru tau ada kuis ginian di XL. Sebenernya dulu 2015 udah pernah nonton Katy Perry yang Prismatic World Tour dan jujur seneng (banget) bahkan sampe nangis pas liat Katy karena aku udah tunggu-tunggu banget sejak gagal dapet tiket California Dreams-nya tahun 2012. Karena ga mampu beli mahal-mahal, belinya yang Festival B itupun udah seneng banget. Eh ini lagi, tiba-tiba dikasi tiket CUMA-CUMA dan FESTIVAL A! Ya Allah, ini kayak angin segar. Meskipun tbh ga sebrapa suka albumnya yang Witness, tapi again, Katy Perry was my crush in 2012 dan rasanya, aku ambil tiket ini karena masih ingin mengobati kekecewaanku nggak lihat konsernya tahun 2012 lalu. Emang ya, kalo udah ngidam tuh apapun harus dilakuin.
Ah, Allah baik banget (2).

INDIA, I'M COMING!!!
FRANKLY SPEAKING, THIS IS THE ULTIMATE HAPPINESS.
Seneng, banget (okay sebenernya ga seneng-seneng buanget karena satu dan lain hal tapi helo ini tetap seneng banget sih parah). Tiba-tiba tadi jam 8.30an malem, Mbak Nia dari PCMI Jatim telfon dan.......
N : "Bethari, kamu mau nggak berangkat bareng Hilda ke India?"
B : (masih memproses)
N : "Jadi kuota AISEP untuk Jatim ditambah..."
B : (baru sadar maksudnya jadi berangkat) "HAH MBAK MAU LAH."
N : "Hahahaha iya-iya. Pertama selamat ya, jadi kami kan kirim semua berkas kemarin terus ternyata dari Kemenpora memutuskan kuota Jatim ditambah. Jadi kamu cadangan 1 naik jadi kandidat."
Coba ya coba, bayangin rasanya jadi aku. WKWKW. Masih nggak percaya sih ini. Lotsa things happen along the way gitu. Makanya ini seneng banget karena:
1. Akhirnya keluar negeri (iya w secupu itu nggak pernah keluar negeri)
2. For free! (mimpi w adalah keluar negeri pertama kali maunya gratis karena exchange)
3. Mewakili Jawa Timur dan Indonesia (ini mimpi dari masih fetus pengen jadi PI)
Ya Allah, rasanya luar biasa banget ya. Mimpiku adalah jadi Puteri Indonesia, mewakili daerahku, terlebih negaraku. Tapi bahkan ketika aku menulis tulisan ini beberapa bulan lalu, aku bener-bener have no idea bahwa beberapa bulan kemudian aku akan mewujudkannya.....lewat cara yang lain. Bukan lewat gaun, apalagi bikini....tapi lewat cara yang lebih elegan. Seragam A1, cultural performance, dan dijembatani oleh Kemenpora. Rasanya kayak....I'm living my dream, in way way better than I expected. You know what's the most exciting part? I finally got to check some of my resolutions this year. Makanya di awal aku bilang, aku senang tapi gak senang tapi senang. It's because aku ingin SSEAYP (program kapal Jepang-ASEAN kayak Anindya Kusuma Putri, my ultimate fave Puteri Indonesia). Meskipun di awal tahun, aku nulis itu bener-bener nggak ngerti gimana caranya bisa lolos, bahkan daftar dimana aja aku nggak ngerti. Tapi ya itulah gimana tangan Tuhan bekerja.Mungkin aku memang nggak dapet SSEAYP, tapi aku yakin banget akan ada sesuatu di balik ini semua, yang penting tinggal berserah diri dan yakin aja. Laluuuuu, part yang exciting juga adalah.... akhir-akhir ini aku memang sangat terekspos dengan India. Kayak memang udah firasat aja gitu. Aku kenal orang yang tiba-tiba datang dalam hidupku yang ternyata dulu pernah ikut ASVI (Asean Students Visit India), program yang yang aku ikutin tapi ganti namanya jadi AISEP (Asean India Student Exchange Program). Terus keinget dulu pernah merencanakan backpacking trip ke India sama Juna, lalu tiba-tiba ngelihat vlog Acha Sinaga yang Fly To India, lalu ngelihat postingan Nicoline Patricia fotografer hits di India, intinya banyak hal lah yang membuatku menyambung-nyambungkan diri dengan India (wkwkw). Terus barusan keinget juga kalo waktu TPB aku pernah nulis resolusi untuk pernah exchange..... Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Meskipun banyak rintangan mulai pindahan kosan, udah belain ke Surabaya beli pesawat j-6, seleksi plonga-plongo masalah budaya Jatim, jadi cadangan, ikutan wowcase, terus belum lagi nanti kalo lolos wowcase gimana, PDT gimana, ijin ujian gimana, TA GIMANA?! (ini sih yang paling nakutin), dan hal-hal lain yang bisa disebut halangan....tapi sekali lagi bersyukur atas segala hal yang terjadi hari ini dan hari-hari lain yang sudah aku lalui. Yatuhan, banyak banget resolusi atau daftar 100 mimpi yang tercapai satu per satu dan aku nggak bisa lebih bersyukur lagi.
Allah baik banget (3).

Sekali lagi aku diingatkan....
Kalau kita sudah berusaha yang paling maksimal dan niat kita baik, Allah yang akan selesaikan urusan kita.


***
Anyway, this uniform, SOON!
Alhamdulillah..

moga nanti ketemu Mbak Anin juga


omg look at dat garuda, indonesia, and merah-putih pin...

April 9, 2018

Heal.

And I know. I know how difficult it is to move on, to heal. But I promise you — you are going to survive this. You are.


Little by little, a gentle light will begin to replace the darkness. Hope will override some of the shadows. You’ll start to enjoy being with your friends. You might even laugh. You won’t be so afraid of spending time alone, because you won’t be so scared of your own thoughts. You’ll start to trust yourself again, and trust your heart again.
And then you will begin to understand. You’ll playback the memories in your mind, and you’ll actually start to see some of the flaws and glitches, the moments when things were not right. You’ll see the messiness. You’ll begin to understand that the heartbreak was already there, and you’ll understand why their could not have been an alternate ending. Though it hurts, you will begin to realize that this ending had to happen exactly how it did and when it did. This is how it had to be.
You will mourn the loss and the absence of someone you once cared for, and maybe you still care for, but you will finally understand that what happened was meant to happen. And little by little, you will begin to move on. You will know that you deserve more. You will know that if you try to rewind the story, you will only be hurt again, by the same story. You will finally know that something better awaits you.

And you will finally learn that everything you need to be able to heal is already inside of you. The courage, the compassion, the bravery and the strength, are all within you. You will learn that being alone does not mean being lonely.
And once you know this, you will begin to heal.
And then, in time, the color will return to your world, and the sparkle will return to your eyes.
And then, in time, you will heal.


____________________________________________________________
I didn't regret you, I just wish I had walked away
at the beginning and left things at hello.

April 5, 2018

Second Attempt.

Kadang orang nggak pernah tau berdarah-darahnya kita mencapai sesuatu. Yang mereka tau ya tinggal enaknya, bagusnya, kerennya. Tiba-tiba Bethari Bethari lolos XL, tiba-tiba Bethari lolos YLI, tiba-tiba Bethari A, B, C, D, .....Z.

Dan tiba-tiba kamu menghakimi betapa Bethari sangat beruntung dengan segala keaktifannya di ini itu.

Aku percaya kalo keberuntungan itu nggak ada. Adanya adalah kesempatan yang bertemu dengan persiapan, persis kayak katanya Oprah. Yang dilihat cuma kesempatannya, mereka nggak melihat persiapannya.

Image result for luck quotes oprah

Bethari juga nggak ujug-ujug lolos. Lolos XL Future Leaders Batch 5 adalah second attempt-ku. Begitu pula dengan YLI Regional Wave 5. Hal-hal kayak gini yang orang nggak tahu, betapa seorang Bethari berusaha daftar banyak sekali hal tetapi ditolak karena dianggap tidak layak, lalu ia melayakkan diri hingga kembali kedua kalinya dengan keadaan lebih siap. Berapa program dan lomba yang diikuti dan nggak lolos? Jangan ditanya, aku juga udah lupa sebrapa banyak.

Jadi aku percaya, aku nggak lolos PPAN 2018 ini.....mungkin memang bukan jalanku aja. Sedih? Iya. Kesempatanku untuk mewujudkan mimpi mewakili Jawa Timur dan Indonesia, meskipun bukan lewat Puteri Indonesia (tetep), dan keluar negeri gratis, tiba-tiba menguap begitu saja. Tapi nggak papa, mungkin sekali lagi aku harus merasakan ditolak...sehingga aku tahu bagaimana harus bersyukur ketika saatnya aku diterima.

If It's Meant to Be......

Once again, all over again.

When you're so used to rejection, you feel nothing when it hits you like, once more. That's okay, I'm pretty much fine.

Rejection strengthens me.
Has always been, will always be. What I'm grateful for the most: I am learning.

Image result for whats meant to be

Dear PPAN, if SSEAYP is meant for me, never in a million years will it be for anybody else.
INSYAALLAH.

March 25, 2018

Minggu Sendu: Gatun yang Pergi dan Pindahan Kosan.

Hari ini hari Minggu.
Besok Senin, terus Selasa, Rabu, and the rest you can do it on your own.

Pada dasarnya hari ini dan hari-hari selanjutnya, dalam satu minggu ke depan akan terlewati menjadi seperti minggu-minggu yang sudah terlewati aja, hanya........................akan lebih sendu.
Hari ini aku sedih. Tadi pagi bangun bukan karena butuh bangun aja, tapi karena harus bukain pager untuk Gatun yang harus udah pulang ke Surabaya terus ke Semboro lagi buat kerja. I might look dumb and careless and sleepy (it's 4.30 am in the morning anyway), but deep down: that's me hiding my sadness.

Sering nggak si ngerasa sedih gitu habis ada acara rame-rame selama beberapa waktu, terus tiba-tiba tempat yang rame itu jadi tiba-tiba sepi. Aku ini seringggg buangat marah sama Gatun, sebel, sampe kadang kesel-kesel sendiri, tapi namanya keluarga...... aku seneng banget waktu tau Gatun akan kesini. Meskipun awal tahun ini aku sering pulang, tapi kapan si kamu ngerasa punya waktu cukup sama keluarga? Gatun dateng kesini ini udah aku tunggu-tunggu sejak 3 minggu lalu, meskipun kesini cuma 3 hari dan cuma cari kosan dan ke museum-museum atau wisata kuliner, rasanya kayak refreshing dan ngobatin kangen keluarga banget. Fakta bahwa Gatun sebentar lagi akan menikah juga sedikit banyak bikin aku sedih...karena artinya abis ini Gatun udah punya keluarga sendiri untuk diurusin. Mungkin akan jarang di rumah, jarang mampir-mampir.....and it's gonna be me being the role model for my sister, something I can't even come close to.

I am a mess.

Minggu ini juga minggu pindahan. Pindahan? Iya, dari kosan Eyang yang sangat legendaris ini. Entah, bener atau nggak, katanya kamarku mau direnovasi karena anaknya yang dari Kanada mau dateng. Let time reveal. Intinya, sedang sedih karena.....aku cinta kamarku. It's like my safe place, yang tau segala rahasiaku, mengikuti bahagiaku, bersama dalam sedihku, dan setia. If there's one thing that stores any memories other than my brain, it's my room and my room only. Buku ganti tiap semester, HP ganti tingkat dua, baju datang silih berganti....but my room, it stays. Kamar ini jadi saksi banyak kejadian penting dalam kehidupan kuliahku. Dari Bethari yang hanyalah anak yang tidak seberapa pintar dari Surabaya yang terkenal karena medoknya, mulai TPB, hingga Bethari anak keamanan yang bertemu Nabil, mengalami pacaran pertama kalinya, lalu galau dan putus sampai nangis-nangis berbulan-bulan berikutnya, hingga jadi Bethari yang nyolot saat osjur Pabrik dan pada akhirnya ditaksir kakak tingkat idola seluruh orang di himpunan yang kemudian ditinggal nikah, dan juga dari Bethari yang cupu dan ditolak semua program hingga menjadi Bethari yang kuat dengan penolakan dan dikenal banyak orang karena ikut ini-itu dan akhirnya dipercaya untuk jadi pembicara di sebuah himpunan lain karena itu. Alot happened and along the way, within all the struggle, my room is the only one which stays.

Kalian pernah ngerasain rasanya pengen curhat kan? Kadang kamu nggak perlu solusi atau jawaban, yang kamu butuhkan cuma seseorang yang mendengarkan. Kamarku adalah yang selalu mendengarkanku. Entah, seminggu ini aku sepertinya akan menikmati hari-hari terakhirku dengan kamarku yang sudah menemaniku hampir 4 tahun.

You know, sometimes you don't need knives to end one's life. Take back memories she'd keep all at sudden, or simply be her world and comfort zone for all year long and vanish....you got them.

Rasanya pindahan kosan ternyata semenyedihkan diputusin pacar.

March 21, 2018

Konsep Gagal yang Sangat Personal.

Just had a very nice coffee talk with XLFL peeps. And as per usual, it's been a good food for mind.
My Saturday night has never been this insightful!

***

Anyway, Tidar and Kak Reni is expecting.........TWINS! Cant anymore be happier to welcome them hihi. Nah, Sabtu malem kemar sehabis observasi untuk mini SIP (Social Innovation Project), Tidar cerita kalo Kak Reni lagi ngidam...........lihat-lihat batik di Pekalongan.
"Terus, Tidar ke Pekalongan?"
"Tentu saja....................Tidak."
HAHAHA. Lalu cerita ini berlanjut ke salah satu malam dimana aku mendengar cerita yang sangat.....wow, yang membuat aku langsung bilang:
"TIDAR, TOLONG PERTEMUKAN KAMI SAMA BELIAU-BELIAU ITU."
Dan beliau-beliau tersebut adalah Pak Johan dan Bu Agnes.

Pak Johan dan Bu Agnes adalah mentor Tidar. Mereka suami-istri yang kebetulan jadi orang tua asuh (is this term true? idk anyway) di Sabang Merauke, sebuah NGO yang didirikan oleh Tidar dkk. Menurut cerita Tidar, pasangan ini adalah pegiat yoga dan orang yang kaya (banget). Hubungannya apa? Soon you'll find out deh. Yang jelas, suatu saat nanti, aku pengen kayak mereka.

Akhirnya, daripada harus ke Pekalongan jauh-jauh untuk lihat batik aja, akhirnya Tidar menghubungi pasangan ini yang ternyata adalah kolektor batik yang sampai 300 lembar kain. Wow. Baru sekarang ini benar-benar menyadari aku punya koneksi yang cukup dekat dengan seorang kolektor batik. Coba deh, di bayangan kalian ngoleksi batik tuh kaya gimana sih? Sejak Tidar cerita, aku baru tahu kalo ternyata KAIN BATIK HARGANYA BISA SAMPAI 250 JUTA.

250 JUTA.
2 5 0   J U T A.

Gila gak sih, udah bisa buat beli rumah. Harga kain batik yang mereka koleksi ini paling murah 1-2 juta lah, yang standar-standar itu harganya 8-10 juta. Tapi banyak juga yang harganya kayak beli motor, 25-75 juta gitu. Pertanyaan yang muncul di pikiran pasti: NGAPAIN BELI KAIN MAHAL BANGET???

Iya sama, itu juga yang aku tanyain. Dan ternyata, jawaban Tidar adalah:
"Bu Agnes dan Pak Johan ini menggeluti yoga. Mereka thoughtful banget setiap ambil keputusan dan ya memang nggak perhitungan untuk beli kain semahal itu karena itu adalah apresiasi mereka terhadap seni. Mereka juga nggak suka nawar. Selaian ya karena mereka memang mampu, tapi juga karena menurut mereka, kalau kita dikasi harga sekian, berarti penjual ini menilai kita mampu membayar seharga itu. Kalau kita nawar, ya itu artinya kita merendahkan penjual itu dan terutama merendahkan diri kita sendiri di hadapan penjualnya."
Kebetulan dua orang ini, kalau cari kain batik memang menghayati, dalam artian, memang cari kain batik sampe ke desa-desa tempat perajin batiknya berasal. Sebaliknya, perajin batik ini juga nggak main-main dalam membuat batik. Setelah dengar cerita Tidar ini, aku jadi menyadari bahwa batik memang sebuah mahakarya budaya yang pantas dinobatkan culture heritage UNESCO karena memang nilai seninya luar biasa, sampai dianggap oleh perajin kayak anaknya sendiri. Ada seorang perjain di Pekalongan, sebut saja Bu S, yang nggak memperbolehkan pembeli untuk langsung lihat dan beli kain-kain buatannya. Terus? Beliau harus ngobrol dulu sama calon pembelinya sampai beliau yakin kalau calon pembeli ini memang sanggup merawat batik karyanya, baru beliau carikan kain batik yang sesuai karakter pembelinya. Kalau menurut beliau calon pembeli yang bersangkutan nggak kapabel, ya meskipun dibeli harga mahal, beliau nggak mau ngasi.
Sangat.........sakral. Ya selama ini yang aku tau batik ya......batik. Batik sekolah, batik guru, batik di Baltos, dan batik-batik murah lain (yang memang murahan). Batik yang dibuat dengan mesin cetak sehingga nilainya hilang. Good treat on the eyes but none in values. Padahal ternyata batik itu bener-bener dibuat pake hati, kesabaran, dan ketelitian. Se-sabar dan se-teliti itu. Satu kain ukuran standar itu jadinya bisa 3 bulan. Belum lagi pewarna kainnya yang dari bahan alami dan diusahakan sedemikian rupa sampai sesuai keingin.

Ok kita balik ke keadaan sekarang. Setelah denger cerita beberapa batik Pak Johan dan Bu Agnes, Tidar terus ngelihat satu kain batik warna abu-abu yang cantik banget. Kebetulan Tidar foto batiknya dan YES, YES, BATIKNYA MEMANG CANTIK BANGET. Kayak ornamen perabot Cina yang biasanya warna biru-putih itu tapi ini abu-abu. Aduh pokoknya cantik banget. Refleks Tidar tanya harganya berapa kain batik secantik itu. Dan ternyata harganya..............nol. Alias gratis.

T : "Kok bisa gratis?"
J : "Iya, ini bonus setelah kain batik yang ini." (Pak Johan ngeluarin satu kain batik lain warna-warni motif kupu-kupu yang ternyata harganya 75 juta)
J : "Tahun 2012, Agnes datang ke Pak Supono, perajin di Cirebon. Dia bilang ke Pak Supono, 'Pak, sejak saya mengoleksi batik tahun 2007, saya punya mimpi untuk punya kain batik yang isinya 1000 kupu-kupu, nggak ada bunga, daun, cuma kupu-kupu. Tiba-tiba Pak Supono sambil kaget bilang 'BU, SABAR. SEBENTAR, JANGAN PERGI DULU, SAYA TUNJUKKAN SESUATU'. Akhirnya Pak Supono masuk ke dalam dan ngambil sebuah kain batik yang kemudian ditunjukkan dan isinya kupu-kupu dan hanya kupu-kupu, seperti yang Agnes impikan. Lalu Pak Supono menunjukkan watermark-nya di pojok kain, dibalik, dan disitu tertulis 'SUPONO, 2007'. Bukan Agnes yang memilih kain ini, tetapi kain ini yang memilih Agnes. Nggak ada alasan untuk nggak beli kain ini."
T : "Terus kenapa yang ini digratiskan?" (Sambil pegang kain batik cantik warna abu-abu)
J : "Ini produk gagal makanya dikasi gratis."
T : "Sebagus ini produk gagal, Pak? Gagal dimananya?"
J : "Pak Supono ingin batik ini warnanya putih. Bukan abu-abu kayak gini."
T : "Udah, karena itu aja?"
J : "Iya. Perajin batik itu, sebelum mereka membuat batik, sudah punya bayangan mau motif seperti apa, warna seperti apa. Kalau tidak sesuai, ya sudah berarti gagal."

Lalu detik itu juga aku belajar, bahwa konsep gagal setiap orang itu sangat personal. Begitupun dengan konsep sukses.
Yang kita lihat, batik itu cantik, indah, karya seni yang luar biasa. Tapi menurut Pak Supono, itu tidak sesuai dengan yang dia inginkan dan dia anggap gagal. Siapa yang benar, siapa yang salah? Nggak ada.

Karena konsep berhasil dan gagal itu sangat personal.

Kadang kita nggak pernah tau kenapa seseorang terlihat nggak pernah puas, kenapa sudah menaklukan dunia dan melakukan banyak hal tetap aja nggak berhenti. Karena mungkin, dia belum mencapai konsep berhasil yang dia inginkan, dan berusaha keluar dari konsep gagal yang sedang dia ciptakan sendiri, sedangkan kita terjebak dalam konsep berhasil yang kita ciptakan dengan memanfaatkan kondisi orang lain tersebut.

Membandingkan wujud karbon kita dengan wujud berlian mereka,
Membandingkan pengalaman puncak kita dengan perjalanan lembah mereka.

Dua hal dengan semesta yang berbeda, dengan alur waktu yang berbeda. Yang nggak sama, nggak bisa disamakan, dan nggak akan pernah sama dan disamakan.

Jadi? Let's just embrace our process, whatever comes our way and whatever lessons learned along the way.
For we deeply understand, our perspective of success and failure doesn't need any validation from anyone else. This is an ultimate concept created, experienced, and evaluated by none other than ourselves in which nobody's got nothing to do with.

And it is our freedom to define so.

March 20, 2018

Look Across the Distance, and Just Look.


Rebecca Solnit - A Field Guide to Getting Lost
as seen here on Medium

March 8, 2018

Ok Girls, Let's Do This.


Some women fear the fire,
some simply become it.

HAPPY INTERNATIONAL WOMEN'S DAY!

March 7, 2018

Space, Cowboy.

You can have your space, cowboy
I ain't gonna fence you in
Go on ride away, in your Silverado
Guess I'll see you 'round again



I know my place, and it ain't with you
Sunsets fade and love does too




Yeah, we had our day in the sun
When a horse wants to run, ain't no sense in keeping the gate


You can have your space, cowboy





Kacey Musgraves' Space Cowboy

March 6, 2018

Living This Agriculture Revolution Trap.

The first part of the plan went smoothly. People indeed worked harder. But people did not foresee that the number of children would increase, meaning that the extra wheat would have to be shared between more children. Neither did the early farmers understand feeding children with more porridge and less breast milk would weaken their immune system, and that permanent settlements would be hotbeds for infectious diseases. They did not foresee that by increasing their dependence on a single source of food, they were actually exposing themselves even more to the depredations of droughts. Nor did the farmers foresee that in good years their bulging granaries would tempt thieves and enemies, compelling them to start building walls and doing guard duty.

Then why didn't humans abandon farming when the plan backfired?

Partly because it took generations for the small changes to accumulate and transform society and, by then, nobody remembered that they had ever lived differently. And partly because population growth burned humanity's boats. If the adoption of ploughing increased a village's population form 100 to 110, which 10 populations would have volunteered to starve so that the others could go back to the good old times? The was no going back. The trap snapped shut.

The pursuit of an easier life resulted in much hardship, and not for the last time. It happens to us today. How many young college graduates have taken demanding jobs in high-powered firms, vowing that they will work hard to earn money that will enable them to retire and pursue their real interests when they are thirty-five? But by the time they reach that age, they have large mortgages, children to school, houses in the suburbs that necessitate at least two cars per family, and a sense that life is not worth living without really good wine and expensive holidays abroad. What are they supposed to do, go back to digging up roots?

No, they double their efforts and keep slaving away.


An excerpt from SAPIENS
A Brief History of Humankind
by Yuval Noah Harari