Pages

January 4, 2018

Yang Aku Pelajari dari PLP dan Dolly.

In then end, results won't really matter.
It's whom you meet and what you learn along the way.


***

Abis ngerjain pulse check PLP fase 2 jadi menyadari ternyata sudah cukup banyak perkembangan sejak pulse check 1 hehe. Sering ngerasa gt nggak si kalian? Awal-awal kerasa kayak nggak mungkin, susah, terlalu banyak hal yg harus dikerjain and blablabla... Eh tapi meskipun terseok-seok akhirnya menyadari kalo we've actually came a loooong way terus jadi senang. Hehe. Definitely what happens today saat ke Dolly dan GMH kesekian kali.

Hari ini dapet banyak insight sih...yang paling menohok dan bikin aku berpikir adalah....mas Fajri bilang supaya lebih berdampak mending bawa UKM-UKM itu keluar Dolly dan beneran ngelihat kayak Lapis Surabaya gitu kalo oleh-oleh yang dipajang disana itu ternyata ya gitu2 aja dan menaikkan semangat mereka untuk berani nitipin Samijali/Orumy di tempat-tempat kaya gitu.....OH WOW ini adalah ide yang sangat bagus sebenernya dan impact nya memang lebih kena... Tapi aku terlanjur janjian sama Ave buat pembicara...huhu. Well kalo misal kita bisa dapat 3 juta dari kitabisa then aku mau tatag deh nganter mereka ke Lapis Surabaya. Bismillah ya.

Sebenarnya bukan itu sih fokus tulisan ini. Tulisan ini hanya....ingin berterima kasih aja sama Tuhan.
Jujur aku kadang merasa bersalah ngerjain PLP ini kadang males....dan makin merasa bersalah setelah aku sadar kalo kadang aku ngerjain semua ini tuh just for the sake of 'getting done'. Such an understatement. Waktu itu miranda pernah cerita temennya yang PLP-nya dikarang seakan benar-benar terjadi dan nobody knows kebohongannya dan dengan jijiknya aku sempat mempertimbangkan apa aku gitu aja. Oh....beth...

Tapi aku sepenuhnya sadar.
I could just make up lies out of all of this....but if I do....how on earth could I be called as Young Leaders? Just....how?
Aku bisa bohong, aku bisa manipulasi. Tapi kalo aku melakukan itu semua apa masih layak aku dibilang calon pemimpin?
Kayaknya kok nggak etis sama sekali.

Jadi aku memilih untuk....bertahan. Aku tau ini liburan, aku tau IECOM need lotsa thinking and consideration at the moment, aku tau aku capek...tapi aku rasa ini namanya tanggung jawab, bukan cuma tanggung jawab komitmenku pada YLI, ini juga tanggung jawab sosial. Hidup puluhan masyarakat Dolly bisa aku bantu kalau saja aku mau dan mampu berusaha lebih keras....dan ini bukan main-main.

Apapun yang akan terjadi di PLP ku nanti...aku bersyukur aku memilih apa yang aku lakukan saat ini. Siapa yang menyangka aku akan kenal dengan masyarakat Dolly? Melihat Dolly dari sisi lain, menjadi volunteer GMH? Dan yang terpenting: kenal dengan orang-orang yang sangat baik dan hebat dengan semangat yang tinggi untuk sesama?

1. Mas Adam: Mesin ITS 2012, sangat sangat baik dan mau bersusah payah bantuin dan nemenin ke daerah Dolly dan jadi kawan diskusi dan tour guide Dolly yang baik. Aku ngutang puluhan es krim lah pokoknya.
2. Mas Fajri: mantan KABEM ITS yang sekarang jadi ketua GMH padahal doi orang Jakarta. Such a commitment. Dan beliau sangat rendah hati...aku bahkan baru tau kalo doi KaBEM ITS dari Manda. Bener-bener menohokku untuk gaboleh sombong.
3. Mas Dalu: founder GMH, YLI National Wave 2, fellow Smalane. Yang pertama kali ikut dimaki-maki karena GMH dikira cuma mau numpang tenar dari penutupan Dolly aja. Sejak aku masi di Smala juga udah terkenal kehebatannya....dan akhirnya bisa ketemu langsung! Alhamdulillah.
4. Amanda: winner UFLL yang bakal ngewakilin Indonesia ke London dan partisipan beberapa program exchange. Baru ketemu pas WULF November kemaren dan ternyata klop bangetttt. Udah cerita buanyak panjang lebar terus baik banget mau dimintain tolong banyak hal.
Semua orang-orang hebat ini aku temui karena aku mengerjakan PLP so why would I want it any other way? Ya Allah terima kasih. 2018 baru jalan 3 hari dan aku sudah bertemu banyak orang hebat hari ini.

***

Anyway, sedikit potong cerita hari ini.
"Man, sebenernya PLP ini terserah kita banget. Mau ngerjain apa, dimana, kapan... Jadi sebenernya aku mau cari yang gampang ga ngeluarin duit jg bisa."
"Terus kenapa Dolly?"
"Karena aku.....pengen. Karena aku penasaran apa yang ada di Dolly. Karena it's challenging."
Bottom line is: sometimes you just have to follow what scares you the most for it will lead you to the most unexpected things out of your comfort zone.

Sejak ngerjain PLP ini aku jadi sadar aja sih, kalau niatnya baik, aku yakin Allah bantu selesaikan urusan kita. Aamiin.

No comments:

Post a Comment